BASF Akan Investasi Baterai Listrik di Maluku Utara Rp 33 Triliun

Tia Dwitiani Komalasari
18 Januari 2023, 07:41
Ilustrasi aktivitas peleburan nikel
PT Antam Tbk
Ilustrasi aktivitas peleburan nikel.

Martin menegaskan bahwa kesepakatannya dengan Eramet sudah memasuki tahap akhir dan akan segera direalisasikan. “Kami ingin menyampaikan bahwa kesepakatan kami dengan Eramet sudah pada tahap final, kemungkinan keputusan kami akan diambil pada semester I 2023 ini," ujarnya.

BASF akan merealisasikan investasi senilai kurang lebih €2,4 miliar atau Rp 44 triliun. Investasi ini diperkirakan mampu menciptakan lapangan pekerjaan secara langsung sebanyak 1.000 orang.

Martin mengatakan, BASF juga berencana untuk investasi lebih lanjut. Proyek Sonic Bay diperkirakan akan meraup nilai investasi hingga US$ 2,2 – 2,6 miliar atau Rp 33 triliun dan kapasitas produksi sebesar 67 ribu ton nikel/tahun dan 7,5 ribu ton kobalt/tahun. Rencana investasi tindak lanjut BASF sendiri bertujuan untuk memproduksi MHP menjadi prekursor baterai listrik.

BASF merupakan perusahaan multinasional asal Jerman dan produsen kimia terbesar di dunia yang saat ini bekerjasama dengan perusahaan pertambangan asal Prancis di bidang industri smelter pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt yang menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.

 Indonesia berpotensi membangun ekosistem industri kendaran listrik (EV) beserta baterainya. Menurut data Kementerian BUMN, Indonesia menguasai 30% cadangan nikel dunia, bahan baku baterai EV. Jumlahnya setara dengan 21 juta ton.

Selain itu, Indonesia juga memiliki sejumlah bahan baku lain yang berguna dalam pembuatan baterai. Negara kepulauan ini mengandung 1,2 miliar ton aluminium, 51 juta ton tembaga, dan 43 juta ton mangan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...