Pangkal Sebab Melambungnya Harga Minyak Goreng, termasuk Biodiesel B35

Tia Dwitiani Komalasari
1 Februari 2023, 09:00
Pedagang melayani pembeli minyak goreng curah di Pasar Bitingan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (31/5/2022).
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/tom.
Pedagang melayani pembeli minyak goreng curah di Pasar Bitingan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (31/5/2022).

3. Tekanan DMO

Tauhid mengatakan, kenaikan harga atau kelangkaan minyak goreng subsidi bisa disebabkan oleh alokasi domestic market obligation atau DMO yang tidak terpenuhi dari target. Sebagai informasi, alokasi minyak goreng subsidi berasal dari DMO sebagai syarat produsen CPO melakukan ekspor.

"Bisa jadi tidak terpenuhi tepat waktu karena permintaan meningkat," ujarnya.

Selain itu, ekspor yang berkurang akibat prgram B35 juga menyebabkan alokasi CPO untuk DMO menjadi turun. Dengan demikian, jumlah produksi minyak goreng subsidi pun turun.

Oleh sebab itu, Tauhid mengatakan, pemerintah perlu mengawal kepatuhan eksportir CPO terhadap aturan DMO. Pemerintah juga perlu menyiapkan early warning system setiap rantai distribusi di pasar tradisional.

"Titik mana saja yang lonjakannya tinggi sebagai upaya pencegahan, takutnya harganya jadi naik," kata dia.

Tauhid menambahkan, pemerintah juga perlu menambah pasokan minyak goreng karena permintaannya akan meningkat jelang Ramadhan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima redaksi Katadata, Indonesia mengekspor minyak sawit seberat 25,01 juta ton sepanjang 2022. Angka tersebut turun 2,4% dibanding 2021, yang total volume ekspornya mencapai 25,62 juta ton.

Negara yang paling banyak membeli minyak sawit Indonesia pada 2022 adalah India, dengan volume 4,99 juta ton.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...