Luhut Sebut Alasan Indonesia Sulit Jadi Raja Baterai Kendaraan Listrik

Tia Dwitiani Komalasari
14 Februari 2023, 09:41
Pengunjung memasuki bus listrik pada Pameran Kendaraan Listrik Berbasis Baterai dalam rangkaian KTT G20 di Bali Collection, Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022). Pameran tersebut diikuti 28 produsen otomotif.
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat/nym.
Pengunjung memasuki bus listrik pada Pameran Kendaraan Listrik Berbasis Baterai dalam rangkaian KTT G20 di Bali Collection, Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022). Pameran tersebut diikuti 28 produsen otomotif.

Kedua negara pun berencana untuk bersama-sama mengembangkan industri baterai EV dengan tetap bertanggung jawab terhadap faktor lingkungan. “Dalam momentum ini, saya juga mengajak beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor sumber daya mineral untuk bertemu dan menjajaki langsung potensi kerja sama dengan para pengusaha lithium di negeri kanguru,” tutur Luhut.

Pada kesempatan yang sama, Menko Luhut juga menuturkan bahwa saat ini, Indonesia mulai fokus melakukan transformasi ke industri bernilai tambah tinggi, seperti bidang transisi energi. Salah satu wujudnya adalah industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau KLBB.

Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengatakan bahwa Indonesia  merupakan salah satu negara yang tumbuh kuat dalam kondisi sulit yang terpengaruh perekonomian global. Hal itu terutama dibandingkan dengan 18 negara dan 1 kawasan lain yang tergabung dalam G20.

Menurut laporan SNE Research, lembaga riset pasar asal Korea Selatan, penggunaan baterai kendaraan listrik secara global mencapai 203,4 gigawatt-hour (GWh) sepanjang semester I- 2022. Capaian ini meningkat 76,8% dibandingkan semester I tahun lalu yang sebanyak 115,1 GWh.

SNE Research juga melaporkan, perusahaan produsen baterai kendaraan listrik terbesar global pada periode ini adalah Contemporary Amperex Technology atau dikenal sebagai CATL.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...