BUMN Berperan Kembangkan Ekosistem Kopi Nasional
Ia juga menjabarkan hasil riset terkait pentingnya peningkatan nilai tambah komoditas kopi melalui industrialisasi. Saat ini, rerata produksi kopi nasional sekitar 600 kg per hektar per tahun. Padahal, idealnya 1,5 - 2 ton per hektar per tahun.
“Kemudian jika dilakukan penjualan dalam bentuk biji, kopi hanya akan menjadi 500 kg. Harga jualnya sekitar Rp15 juta saja. Jika produksi dalam biji kopi yang sudah disangrai, akan susut menjadi 350 kg tetapi nilai jualnya menjadi Rp45 juta,” ujar Sunarso.
Ia mengimbuhkan, apabila proses dilanjutkan hingga menjadi bubuk maka berat susut menjadi 340 kg tetapi nilai jualnya bisa mencapai sekitar Rp50 juta. Bahkan, ketika kopi bubuk tersebut dijual dalam bentuk cup siap minum akan menjadi setara sekitar 57.000 cup, nilai jualnya sekitar Rp850 juta.
Guna memperkuat posisi kopi Indonesia di kancah internasional, menurutnya, kopi dari Indonesia perlu dijual dalam bentuk cup bermerek Indonesia.
“Ini tantangan sekaligus masalah yang harus kita jawab bersama. Rasanya perlu kita sepakati visi kopi Indonesia ke depan. Visinya adalah ‘Menjual Kopi dengan Nilai Tambah yang Maksimal’. Visinya itu. Dan tentunya akan dijual secara global,” ujar Sunarso.
Terkait upaya peningkatan daya saing pelaku bisnis kopi, BRI terus menunjukkan kontribusinya dengan memberdayakan mereka, tidak hanya yang berkiprah di hulu tetapi juga di hilir. Salah satunya melalui program pemberdayaan klaster kopi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, serta peningkatan kesejahteraan petani.
Per Maret 2023, BRI membina sekitar 274 klaster kopi di seluruh Indonesia. Setiap satu klaster usaha kopi beranggotakan belasan hingga ratusan orang.
Strategi pemberdayaan BRI tidak terlepas dari penguatan ekosistem ultra mikro dan mikro. Lebih dari 75 ribu Mantri BRI, Penaksir Pegadaian, dan Account Officer PNM di seluruh Indonesia memberikan pendampingan usaha untuk meningkatkan kreatifitas dalam pengelolaan keuangan usaha.
Selain itu, BRI secara konsisten melaksanakan BRIlianpreneur yang menjadi ajang kurasi dan pembekalan untuk membuka peluang pasar ke mancanegara bagi nasabah binaan BRI. Komoditas kopi menjadi salah satu unggulan dari bidang kuliner, selain bidang unggulan lain, yaitu fesyen, craft, dan furnitur.
Pembiayaan dan pemberdayaan yang dilakukan BRI merupakan bentuk business value dan social value bagi para petani dan pelaku usaha kopi untuk dapat menghasilkan kopi berkualitas tinggi dan memiliki nilai tambah optimal.