Industri Logam dan Alat Angkutan Tumbuh 14%, Dipicu Kendaraan Listrik

Tia Dwitiani Komalasari
8 Mei 2023, 18:30
Pemudik mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) di 'Rest Area' KM 130A Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Minggu (16/4/2023). PLN menyediakan sebanyak 616 unit SPKLU di 237 lokas
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.
Pemudik mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) di 'Rest Area' KM 130A Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Minggu (16/4/2023). PLN menyediakan sebanyak 616 unit SPKLU di 237 lokasi, mulai dari jalan tol hingga di pelabuhan dengan tiga jenis pengisian daya, seperti 'medium charging', 'fast charging', hingga 'ultrafast charging' untuk melayani pengguna kendaraan listrik pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2023.

“Pada triwulan I-2023, pertumbuhan double digit di industri logam dasar karena didorong adanya lonjakan permintaan luar negeri terutama produk olahan bijih nikel seperti fero nikel, nikel matte, dan nikel pig iron,” ungkap Yan.

Pertumbuhan industri logam dasar ini sejalan dengan program pemerintah dalam menjalankan kebijakan hilirisasi industri untuk peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri yang memiliki dampak yang luas bagi perekonomian nasional.

“Kami akan terus melakukan upaya peningkatan pertumbuhan industri manufaktur khususnya sektor ILMATE dengan kebijakan yang mendukung transformasi industri 4.0, meningkatan daya saing, dan peningkatan produktivas industri seperti kebijakan green transportation melalui pengembangan kendaraan bermotor berbasis listrik dan hilirisasi industri,” ujarnya. 

Mmenurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS, Indonesia merupakan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia. USGS memperkirakan, cadangan nikel di dunia lebih dari 100 juta metrik ton pada 2022. Jumlah itu meningkat 5,2% dibandingkan perkirakan cadangan nikel dunia pada 2021 sebanyak 95 juta metrik ton.

Dalam laporan tersebut, Indonesia diperkirakan memiliki cadangan nikel sebanyak 21 juta metrik ton pada 2022. Jumlah itu setara dengan Australia pada periode tersebut.

Ini artinya, Indonesia dan Australia masing-masing menyumbang 21% dari total cadangan nikel global sepanjang tahun lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...