Industri Logam dan Alat Angkutan Tumbuh 14%, Dipicu Kendaraan Listrik
“Pada triwulan I-2023, pertumbuhan double digit di industri logam dasar karena didorong adanya lonjakan permintaan luar negeri terutama produk olahan bijih nikel seperti fero nikel, nikel matte, dan nikel pig iron,” ungkap Yan.
Pertumbuhan industri logam dasar ini sejalan dengan program pemerintah dalam menjalankan kebijakan hilirisasi industri untuk peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri yang memiliki dampak yang luas bagi perekonomian nasional.
“Kami akan terus melakukan upaya peningkatan pertumbuhan industri manufaktur khususnya sektor ILMATE dengan kebijakan yang mendukung transformasi industri 4.0, meningkatan daya saing, dan peningkatan produktivas industri seperti kebijakan green transportation melalui pengembangan kendaraan bermotor berbasis listrik dan hilirisasi industri,” ujarnya.
Mmenurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS, Indonesia merupakan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia. USGS memperkirakan, cadangan nikel di dunia lebih dari 100 juta metrik ton pada 2022. Jumlah itu meningkat 5,2% dibandingkan perkirakan cadangan nikel dunia pada 2021 sebanyak 95 juta metrik ton.
Dalam laporan tersebut, Indonesia diperkirakan memiliki cadangan nikel sebanyak 21 juta metrik ton pada 2022. Jumlah itu setara dengan Australia pada periode tersebut.
Ini artinya, Indonesia dan Australia masing-masing menyumbang 21% dari total cadangan nikel global sepanjang tahun lalu.