India Kurangi Impor Minyak Sawit RI, Harga Referensi CPO Turun 6,5%

Nadya Zahira
16 Mei 2023, 15:16
Pekerja menunjukkan kelapa sawit di Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (29/4/2023). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat stok minyak sawit per bulan Februari 2023 sebanyak 2,63 juta ton atau menyusut dari posisi
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
Pekerja menunjukkan kelapa sawit di Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (29/4/2023). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat stok minyak sawit per bulan Februari 2023 sebanyak 2,63 juta ton atau menyusut dari posisi Januari 2023 sebesar 3,09 juta ton.

Kementerian Perdagangan menetapkan harga Referensi crude palm oil atau CPO  untuk periode 16–31 Mei 2023 sebesar US$ 893,23/MT. Angka tersebut turun sebesar US$ 62,30 atau 6,52% dari periode 1–15 Mei 2023 yang tercatat US$ 955,53/MT. 

Sebagai informasi, Harga referensi CPO atau minyak kelapa sawit tersebut dikeluarkan untuk penetapan bea keluar dan pungutan ekspor.

“Saat ini HR CPO mengalami penurunan yang mendekati ambang batas sebesar USD 680/MT. Untuk itu, merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, maka pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD 74/MT dan PE CPO sebesar USD 95/MT untuk periode 16–31 Mei 2023,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso dalam keterangan resminya, Senin (15/5).

Penyebab Harga Referensi CPO Turun

Dia mengatakan,  penurunan harga referensi CPO dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, penurunan harga referenesi dipengaruhi oleh India yang mengurangi impor CPO periode April hingga Juni akibat turunnya harga minyak bunga matahari. 

Selain itu, Budi mengatakan, penurunan harga referensi CPO dipengaruhi akibat volume ekspor dari Malaysia yang menjadi indikasi menurunnya permintaan CPO global. Penuruna juga dipengaruhi penguatan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...