Bursa CPO Diluncurkan Juni 2023, Diprediksi Kerek Harga Minyak Sawit
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
"Jadi, apapun kualitasnya, sertifikasinya harus disampaikan karena ini banyak penjual ketemu banyak pembeli. Penjual bisa ketemu pembeli manapun, tapi yang harus dilihat tetap barangnya," kata Didid.
Didid menyampaikan CPO yang masuk dalam bursa pada akhirnya akan menjadi acuan harga ekspor pemerintah. Alhasil, Didid optimistis harga CPO yang masuk dalam bursa akan lebih atraktif bagi penjual dari yang dilakukan selama ini.
Dia menyampaikan, harga CPO yang terbentuk sejauh ini didasarkan oleh kesepakatan antar pebisnis atau B2B. Pengoperasian bursa dinilai akan membuat proses pembentukan harga lebih transparan dan sesuai dengan kondisi pasar.
Maka dari itu, Didid mengumumkan akan ada biaya yang harus ditanggung oleh produsen CPO yang masuk dalam bursa. Menurutnya, salah satu komponen dalam struktur biaya tersebut adalah biaya asuransi.
Didid menjelaskan bursa CPO akan memberikan garansi proses transaksi. Secara sederhana, bursa CPO akan menjamin proses transaksi saat ada gagal serap maupun gagal bayar.
"Biaya bursa CPO itu masalah cost of money. Bunga kredit perbankan selama sebulan tidak sebanding dengan peningkatan harga CPO di bursa," kata Didid.
Harga CPO di Pasar Spot Rotterdam tetap bertahan dalam 44 hari terakhir di angka US$ 1.027,5 per Metrik Ton pada perdagangan Jumat, 12 Mei 2023. Harga CPO sempat menyentuh level tertingginya US$ 1.065 per Metrik Ton yang terjadi pada Senin, 02 Januari 2023.
Dibandingkan perdagangan awal tahun, harga CPO di Pasar Spot hari ini turun 0,24% (year to date/ytd). Demikian pula dibandingkan periode yang sama, secara tahunan harga CPO telah turun 37,73% (year on year/yoy).
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Tia Dwitiani Komalasari