Nilai Ekspor CPO Naik Tipis di Tengah Penurunan Harga Minyak Sawit
Eddy mengatakan, penurunan harga menyebabkan nilai ekspor CPO cenderung rendah meskipun volumenya meningkat.
"Kalau harga CPO tahun ini secara rata-rata rendah, harga forward di pasar berjangka CPO bisa jadi lebih rendah," ujar Eddy kepada Katadata.co.id.
Sebelumnya, Dia memproyeksikan harga CPO di pasar global akan stabil di kisaran US$ 1.000 per ton hingga akhir 2023. Pasalnya, pasokan minyak nabati lainnya cukup bagus pada tahun ini sehingga tidak mendongkrak permintaan CPO.
Menurutnya, performa minyak nabati selain CPO akan tumbuh lantaran lokasi produksi minyak nabati lainnya cenderung lebih dekat dengan negara importir. Adapun, beberapa negara importir CPO terbesar dunia adalah India, Cina, dan beberapa negara di Eropa.
"Secara logistik karena mereka lebih dekat terhadap negara importir sehingga pengiriman barang lebih cepat dan lebih mudah," kata Eddy.
Nilai ekspor CPO Indonesia mencapai US$29,62 miliar pada 2022. Angka ini naik 3,56% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam sedekade terakhir.