Luhut Tolak Cabut Status PSN Kawasan Rempang, Ini Alasannya

Tia Dwitiani Komalasari
19 September 2023, 13:16
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Talkshow on the G20 Summit bertajuk Partnership in Climate Actions di BNDCC secara hybrid pada Senin (14/11).
Humas Kemenko Marves
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Talkshow on the G20 Summit bertajuk Partnership in Climate Actions di BNDCC secara hybrid pada Senin (14/11).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah tidak perlu mencabut status Proyek Strategis Negara pada pembangunan Rempang Eco City. Pasalnya, pembangunan kawasan tersebut memiliki banyak manfaat bagi negara.

Hal itu dikatakan Luhut saat menanggapi desakan sejumlah pihak untuk mencabut status proyek strategis nasional (PSN) di Rempang. Rempang Eco City masuk dalam daftar PSN untuk kebutuhan industri, pariwisata, dan lainnya yang diatur diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 yang disahkan pada 28 Agustus 2023.

 Luhut mengatakan, pembangunan kawasan tersebut memiliki potensi yang sangat besar. Jika ada kesalahan dalam proses pembangunan maka bisa diperbaiki. 

"Kenapa mesti dicabut-cabut sih, barangnya bagus. Bahwa ada yang salah satu, ya diperbaiki satulah. Jangan main cabut. Itu kan merugikan kita," ujar Luhut di Jakarta, Selasa (19/9).

 Menurut Luhut, kawasan Rempang akan mengundang investor yang membuka lapangan kerja. Pembangunan industri di kawasan tersebut akan membuat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk Indonesia menjadi tinggi. Selain itu, kawasan Rempang akan dihuni oleh industri yang mengembangkan sejumlah teknologi seperti solar panel, photovoltaic, dan semikonduktor.

 Luhut juga meyakini pemerintah akan terus melakukan upaya terbaik untuk bisa meyakinkan investor bahwa masalah di Rempang akan bisa selesai dengan baik. Dengan demikian, investor tidak perlu ragu untuk merealisasikan rencana investasinya di Tanah Air.

Bisa Berdampak pada Investasi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, berharap rencana investasi Xinyi Group tidak lepas ke negara lain karena adanya konflik di Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Perusahaan asal Cina tersebut adalah investor pertama yang akan membangun pabrik kaca terbesar kedua di kawasan Rempang Eco City.

"Ya, kita harapkan janganlah. Dulu kan kekonyolan kita juga lari ke tempat lain. Jadi, kita sendiri juga harus introspeksi, apa yang salah. Kita ndak boleh malu-malu, kalo kita salah ya kita perbaikin," katanya.

Ia juga meyakini keberadaan investor asal China itu akan mampu menjadikan Indonesia sebagai pusat atau hub produksi kebutuhan PV, panel surya, dan semikonduktor. 

"Kita itu jadi pusat karena sekarang ada pertikaian dari negara-negara besar, kita menjadi alternatif. Bahwa ada yang kurang lebih di kita, jangan mau terus main, istilahnya, tikus mati dalam lumbung padi," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...