Banding Nikel di WTO Untungkan RI, Hilirisasi Bisa Terus Berjalan

Happy Fajrian
3 Desember 2023, 11:48
larangan ekspor nikel, wto, hilirisasi
PT Antam TBK
Bijih nikel.

“Setelah itu, bahan-bahan lainnya, termasuk hal yang kecil-kecil, urusan kopi, usahakan jangan sampai ekspor dalam bentuk bahan mentah. Sudah beratus tahun kita mengekspor itu. Stop, cari investor agar masuk ke sana, sehingga nilai tambahnya ada,” lanjutnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2022 Indonesia melakukan ekspor nikel sebanyak 777,4 ribu ton, meningkat 367% dibanding setahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Nilai total ekspor nikel Indonesia pada 2022 juga melonjak 369% (yoy) menjadi USD 5,97 miliar. Angka-angka tersebut merupakan rekor tertinggi dalam sedekade terakhir.

Sepanjang 2022, Indonesia paling banyak mengekspor nikel ke Cina, dengan pengiriman sebanyak 661,7 ribu ton. Pembeli terbesar berikutnya adalah Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Norwegia, India, Singapura, Hong Kong, Belgia, dan Timor Leste.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan melonjaknya kinerja ekspor nikel Indonesia pada 2022 terjadi berkat kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel mentah.

Pemerintah Indonesia melarang ekspor bijih nikel mentah sejak 1 Januari 2020. Sejak saat itu, yang boleh diekspor hanyalah nikel yang sudah melalui proses pengolahan, sehingga harganya menjadi lebih mahal.

"Nikel begitu dilarang (ekspor bijih mentahnya), punya nilai tambah yang luar biasa. Ekspor olahan nikel tumbuh sangat tinggi. Perbandingan produk-produk yang memiliki nilai tambah dengan yang tidak memiliki nilai tambah sangat terlihat sekali," kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers awal tahun ini (2/1/2023).

Bukan hanya mengerek perdagangan, pelarangan ekspor bijih nikel mentah juga turut mengundang aliran investasi asing ke sektor pengolahan nikel di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...