Pengusaha Prediksi PHK Massal Berlanjut di 2024

Andi M. Arief
9 Februari 2024, 10:01
phk, phk massal, phk masal, pabrik tutup, pengangguran, perekonomian, bonus demografi
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nz.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di salah satu pabrik garmen di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (15/1/2023). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kinerja industri manufaktur pada tahun 2024 di tengah tantangan geoekonomi dan geopolitik global. Hal itu karena industri manufaktur selama ini menjadi tulang punggung dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Industri Manufaktur Penopang Perekonomian

Menurut Bob kontribusi sektor pengolahan sangat besar terhadap perekonomian. Industri ini mampu membuat pertumbuhan ekonomi Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan saat itu tumbuh hingga 8%.

Di Indonesia sumbangan industri manufaktur masih rendah. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat kontribusi industri pengolahan ke perekonomian nasional tahun lalu hanya 18,67%.

"Kita saja kalah dengan Singapura yang kontribusi manufakturnya 20%," ujarnya. Bob berpendapat pemerintah seharusnya dapat menggenjot kontribusi manufaktur dengan mendorong industri padat karya di dalam negeri.

Menurutnya, Indonesia bisa mencontoh beberapa negara yang telah menikmati bonus demografi dengan memanfaatkan industri padat karya, seperti Jepang, Taiwan, dan korea Selatan. Negara-negara tersebut memiliki kontribusi sektor pengolahan ke perekonomian nasional hingga 30%.

Alih-alih memanfaatkan bonus demografi, pemerintah kini malah fokus menarik investasi ke industri padat modal, seperti peleburan metal, baterai kendaraan listrik, dan kendaraan listrik. Padahal, kata Bob, pemerintah pasti akan memerlukan industri padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja untuk mengatasi bonus demografi.

Bob mencatat jumlah angkatan kerja baru yang masuk pasar kerja mencapai tujuh juta orang per tahun. Seluruh angkatan kerja tersebut tidak mungkin diserap oleh industri padat modal.

"Kita harus liat industri padat karya dalam jangka waktu menengah dan panjang. Industri ini sensitif pada kebijakan, seperti upah. Oleh karena itu, pemerintah perlu hadir dalam industri padat karya," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...