Omicron Makin Menyebar di Amerika Serikat, Kasus di Inggris Naik 54%

Cahya Puteri Abdi Rabbi
6 Desember 2021, 08:36
Omicron, amerika, Inggris
ANTARA FOTO/REUTERS/Eduardo Munoz/WSJ/cfo
Warga bertemu dengan kerabat di klaim bagasi saat tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy saat Amerika Serikat membuka kembali perbatasan darat dan udara untuk mereka yang sudah divaksinasi COVID-19 untuk pertama kalinya sejak pembatasan COVID-19 diberlakukan, di New York, Amerika Serikat, Senin (8/11/2021).

Inggris melaporkan adanya tambahan 86 kasus Omicron pada Minggu (5/12). Dengan demikian, negara tersebut sudah melaporkan adanya total  246 kasus  Omicron sampai kemarin.

Jumlah total tersebut naik 54% dibandingkan yang dilaporkan pada Sabtu (4/12) yakni 160.

Jumlah tambahan kasus Covid-19 juga mengalami peningkatan. Pada Minggi (5/12), Inggris melaporkan tambahan kasus sebanyak 43.992, naik dibandingkan 42.848 yang dilaporkan pada Sabtu.

Calon Menteri Transportasi Jerman, Volker Wissing, mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

Para pemimpin federal dan negara bagian pada Kamis (2/12) mengumumkan pembatasan baru yang ketat yang sebagian besar menargetkan orang yang tidak divaksinasi.

Orang yang belum divaksinasi dilarang memasuki toko, restoran, tempat olahraga, dan budaya yang tidak penting. Dalam langkah jangka panjang, parlemen akan mempertimbangkan kewajiban vaksin.

 “Dalam situasi saat ini, tampaknya lebih masuk akal untuk menghabiskan Natal dalam kelompok kecil di rumah dan tidak untuk merencanakan perjalanan besar ke seluruh negeri.” kata Wissing.

Dilansir dari Channel News Asia, setidaknya 68,9% orang Jerman telah divaksinasi dosis lengkap. Jumlah tersebut masih di bawah target pemerintah yang sebesar 75%.

Di sisi lain, unjuk rasa menolak pembatasan aktivitas di Brussels, Belgia pada Minggu (5/12) berujung rusuh. 

Polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa yang melempari petugas dengan batu dan kembang api.

Sebelumnya, ribuan pengunjuk rasa berbaris damai melalui pusat ibukota Belgia ke lingkungan yang menjadi tuan rumah markas besar lembaga-lembaga Uni Eropa, di mana merupakan titik akhir lokasi demonstrasi.

Kemudian, di kawasan Uni Eropa sekelompok pengunjuk rasa yang mengenakan kerudung hitam dan meneriakkan 'liberte' (kebebasan) mulai melemparkan batu ke arah polisi, yang bereaksi dengan gas air mata dan meriam air.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...