17 Makanan Penambah Darah untuk Mencegah Anemia
10. Buah Semangka
Buah segar dan mengandung banyak air ini memiliki khasiat untuk menambah darah. Buah semangka yang kaya air ini juga sangat baik bagi tubuh terutama untuk menjaga tubuh agar tidak dehidrasi.
11. Telur Ayam
Telur merupakan makanan sehat yang mengandung banyak gizi dengan kandungan vitamin A. Untuk itu, telur ayam bisa membantu tubuh memproduksi sel darah merah. Selain itu, telur juga mengandung protein yang baik untuk kesehatan.
12. Buah Kering
Buah kering seperti anggur dan kismis bisa menjadi alternatif makanan yang menambah darah. Hal tersebut karena buah kering memiliki kandungan zat besi cukup tinggi.
13. Buah Murbei
Meskipun kurang familiar, buah murbei ternyata bisa menjadi pilihan makanan penambah darah. Dalam 100 gram murbei terdapat kandungan zat besi sekitar 1,85 mg. Murbei juga memiliki beragam nutrisi dan mineral baik bagi kesehatan, seperti menjaga kesehatan mata, sirkulasi darah, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
14. Buah Pisang
Buah berwarna kuning dengan cita rasa dan tekstur khas ini memiliki kandungan zat besi cukup tinggi. Kandungan nutrisi dalam pisang bisa membantu tubuh menghasilkan sel darah merah secara optimal.
15. Buah Alpukat
Alpukat merupakan buah kaya nutrisi, dengan rasa dan tekstur yang unik menjadi daya tarik tersendiri. Alpukat memiliki kandungan vitamin E dan berperan melindungi sel darah merah.
16. Buah Persik Kering
Buah selanjutnya yang bisa menambah zat besi dalam tubuh yakni buah persik kering. Persik kering bisa menjadi camilan sehat baik dikonsumsi langsung ataupun dicampur terlebih dahulu dengan yoghurt.
17. Ubi Merah
Ubi merah yang biasa dijumpai di pasar selain mengenyangkan juga memiliki kandungan baik untuk menambah darah. Ubi bisa mengaktifkan sel darah merah dan menambah suplai oksigen di dalam darah. Selain itu, ubi merah juga memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi sehingga bisa membuat tekanan darah tetap stabil.
Risiko Kekurangan Darah
Mungkin masih banyak diantara kita yang belum mengetahui risiko kekurangan darah. Mengutip dari laman halodoc.com, ada beberapa risiko jika tubuh mengalami kekurangan darah. Berikut penjelasannya.
1. Pembengkakan pada otot
Risiko pertama yaitu bisa menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu. Pembengkakan juga bisa terjadi pada otot lidah. Hal tersebut menyebabkan lidah menjadi sakit dan menyulitkan saat makan. Selain itu, kekurangan darah bisa menyebabkan bibir menjadi kering dan retak, sekaligus menimbulkan rasa tidak nyaman namun juga menggangu penampilan.
2. Rambut rontok
Kurang darah juga bisa menyebabkan rambut rontok. Kekurangan zat besi membuat oksigen ke folikel rambut berkurang dan menyebabkan rambut berhenti tumbuh, serta kulit kepala kering. Namun, ketika zat besi terpenuhi rambut akan tumbuh dengan baik kembali.
3. Mudah mengalami infeksi
Penyintas anemia diketahui lebih mudah mengalami infeksi. Hal ini dikarenakan oksigen yang menuju ke organ limpa dan kelenjar getah bening menjadi berkurang. Padahal limpa dan kelenjar getah bening merupakan organ dengan kemampuan melawan infeksi.
4. Gangguan pada kaki
Salah satu alasan mengonsumsi makanan penambah darah bagi penderita anemia yakni mencegah adanya gangguan pada kaki. Kondisi ini dikenal dengan istilah sindrom restless leg atau kaki menjadi gelisah. Ketika sindrom ini muncul, maka kaki akan merasakan adanya getaran dan dorongan terus menerus yang menyebabkan kaki seperti sedang gelisah.
Gejala Anemia
Untuk mengetahui apakah tubuh kekurangan darah atau tidak sebenarnya bisa diketahui dengan gejala yang sering muncul. Mengutip dari gooddoctor.com, ada beberapa gejala anemia.
- Mudah lelah
- Kulit pucat
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Paltipasi jantung
- Kulit kering dan kerusakan pada rambut
- Muncul masalah pada mulut
- Kuku menjadi rapuh
- Mudah kesemutan
- Terjadi perubahan suasana hati
Apabila 10 gejala tersebut Anda rasakan dalam waktu yang cukup lama, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Beberapa makanan penambah darah di atas bisa menjadi upaya pencegahan. Namun menerapkan pola hidup yang sehat seperti istirahat cukup, olahraga, mengelola stres, dan lain sebagainya juga bisa menjadi cara mencegah anemia.