Belva, Andi dan Billy, Kontroversi 3 Stafsus Milenial Jokowi

Pingit Aria
16 April 2020, 17:19
Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO dan Founder Creativepreneur Putri In
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma\'ruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar dan Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Belva juga menegaskan bahwa dirinya tidak ikut dalam pengambilan keputusan apapun terkait program kartu prakerja. "Termasuk besaran anggarannya maupun mekanisme teknisnya," ujarnya. Program tersebut, menurutnya merupakan wewenang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

(Baca: Anggaran Kartu Prakerja Naik jadi Rp 20 Triliun, per Orang Rp 3,5 Juta)

Selain Skill Academy  by Ruangguru, ada tujuh startup yang terlibat dalam memberikan pelatihan terkait program kartu prakerja. Di antaranya Tokopedia, Bukalapak, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker.

Kendati begitu, jabatan petinggi startup sekaligus staf khusus presiden kadung menuai pro dan kontra. Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Presiden untuk segera evaluasi kinerja dan posisi staf khusus. “Juga mengambil langkah pemecatan bagi staf yang mempunyai posisi atau jabatan di tempat lain yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan,” tulis ICW dalam pernyataan resminya, kemarin.

(Baca: CEO Startup Diuntungkan dari Rangkap Jabatan Staf Khusus Jokowi)

Bio LinkedIn Billy Mambrasar

Berbeda dengan dua sejawatnya, Billy Mambrasar menuai polemik karena bio LinkedIn-nya. Dalam aplikasi jejaring professional itu, Billy sempat menuliskan posisinya sebagai Stafsus Jokowi setingkat dengan Menteri.

(Baca: Billy Mambrasar, Putra Papua Pendiri Kitong Bisa Jadi Stafsus Jokowi)

“I was appointed to be one of the 14 Special Staffer of the President of Republic Indonesia. This position is as the same level as Minister, with direct report to the President Himself, on daily coordination, advising him on Policies Landscape Drafting and National Strategy on the country.”

Namun, ia kemudian mengganti keterangan profil itu menjadi:

“I was appointed to be one of the 13 Special Staffer of the President of Republic Indonesia, on daily coordination, advising him on Policies Landscape Drafting and National Strategy on the country.”

Billy kemudian menjelaskan maksud profil yang ditulisnya itu. Bahwa ia tak bermaksud menyamakan diri dengan menteri.

"Bahwa maksud saya adalah arti dari kalimat bahasa Inggris tersebut, dalam koordinasi dan pekerjaan harian, sesuai dengan Perpres No. 39 Tahun 2018 pasal 19 ayat 3: dalam penugasan sesuai bidang, masing-masing staf khusus bertanggung jawab kepada Presiden," ujar Billy, dikutip Kumparan, Rabu (15/4).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...