Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah Sejak Kilang Arab Saudi Diserang

Image title
25 September 2019, 08:06
Harga minyak anjlok ke level terendah sejak fasilitas kilang minyak milik Saudi Aramco diserang pada 14 September lalu
ANTARA FOTO/REUTERS
Ilustrasi, kebakaran terlihat di kejauhan setelah sebuah serangan drone oleh kelompok Houthi Iran Yaman di fasilitas pengolahan minyak milik perusahaan Arab Saudi, Aramco, di Buqayq, Arab Saudi, Sabtu (14/9/2019), dalam gambar yang diambil dari video media sosial yang didapatkan REUTERS. Harga minyak anjlok ke level terendah sejak fasilitas kilang minyak milik Saudi Aramco diserang pada 14 September lalu.

(Baca: Harga Minyak Tergelincir di Tengah Upaya Arab Saudi Pulihkan Kilang )

Partner di Again Capital LLC di New York John Kilduff menilai Trump seolah memulai kembali perang dagang dengan Tiongkok. Bahkan, menurutnya pernyataan Trump tak menunjukkan upaya menyelesaikan persoalan terkait perdagangan. Hal ini membuat harga minyak semakin tertekan.

Hal senada disampaikan oleh Direktur Energi Berjangka Mizuho di New York, Robert Yawger. “Kesepakatan itu (AS dan Tiongkok) sepertinya tidak bisa dilakukan dengan cepat,” kata dia.

Selain soal perang dagang, penurunan harga minyak dipicu oleh laporan data ekonomi Eropa dan Jepang yang lesu. "Kami melihat revisi ke bawah terkait permintaan minyak 2019, terjadi terus-menerus," kata Presiden Lipow Oil Associates di Houston Andy Lipow. Permintaan minyak pun diprediksi hanya naik 1 juta barel per hari atau bahkan kurang dari itu.

Di satu sisi, persediaan minyak mentah AS naik 1,4 juta barel minggu lalu. "Dengan berlanjutnya pertumbuhan produksi AS dan produksi baru di Norwegia dan Brasil, pasar merasa kelebihan pasokan. Meskipun produksi minyak Saudi telah terkena dampak (serangan terhadap kilang) selama 10 hari terakhir," kata Lipow.

(Baca: Ketegangan di Timur Tengah Kerek Harga Minyak ke US$ 64,8 per Barel)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...