Golkar Terbuka Jika Partai Lain Masuk Koalisi Jokowi-Maruf

Dimas Jarot Bayu
12 Juni 2019, 14:36
koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Airlangga Hartarto mengatakan, Golkar terbuka terhadap partai lain yang ingin masuk ke koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf.

Dukungan beberapa politisi Demokrat pun berbalik arah dari Prabowo-Sandiaga. Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean misalnya, mundur dari jabatannya sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Wasekjen Demokrat Andi Arief secara terang-terangan menentang Prabowo-Sandiaga. Andi mengunggah cuitan berisi penyesalannya atas sikap Prabowo-Sandiaga yang menyalahkan Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atas kekalahan mereka di Pilpres 2019, melalui akun Twitternya @AndiArief_ pada Jumat (7/6) lalu.

(Baca: Andi Arief: Kekalahan Prabowo-Sandiaga Bukan Salah Demokrat dan SBY)

Silaturahmi AHY dengan Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat Idulfitri pada Rabu (5/6) juga dianggap sebagai upaya Demokrat bergabung dengan KIK. Sebab, Jokowi sebagai calon presiden menjadi aktor utama yang menentukan jalannya koalisi pendukung dalam palagan Pilpres 2019.

Megawati yang menjabat pemimpin dari partai utama pendukung Jokowi juga berperan  penting dalam mengarahkan koalisi. "Artinya, apa yang menjadi ucapan Megawati akan didengar Jokowi," kata Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin kepada Katadata.co.id, Jumat (7/6) lalu.

PAN juga disebut-sebut bakal merapat ke KIK. Sinyal itu diindikasikan dari ucapan Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan. Ia mengatakan, bahwa PAN secara de facto sudah tak lagi berada di koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

(Baca: Koalisi Parpol Pendukung Jokowi dan Prabowo Diusulkan Bubar)

Karena itu, partainya mulai membicarakan langkah apa yang akan diambil untuk lima tahun ke depan, termasuk perihal koalisi. Bara pun menyebut potensi PAN untuk bergabung di koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf cukup besar. "Kemungkinan bergabung dengan pemerintahan besar sekali," kata Bara di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/6) lalu.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...