Mentan Ingin Kembalikan Kejayaan Rempah dan Kakao di Luwu

Image title
Oleh - Tim Publikasi Katadata
11 Maret 2019, 12:38
Mentan
Katadata

"Ini sudah ada solusi, persoalannya kita harus laten harus ada petani didampingi, makanya PPL kita angkat supaya dia tambah rajin. Dulu PPL monotorium, Bapak Presiden Jokowi perintahkan angkat PPL karena dia pahlawan-pahlawan pangan kita supaya mereka mendampingi petani-petani kita," ujarnya.

 

Amran mengingatkan Indonesia dikenal dengan rempah-rempah sehingga ‘mengundang’ Eropa datang pada masa lalu. Ia bertekad Indonesia harus mengembalikan keadaan itu.

 

 

 

Hilirisasi Industro Kakao

 

Ke depan Kementan tidak hanya fokus meningkatkan produktivitas, tetapi juga menumbuhkan nilai tambah. Menurut Amran, dengan melakukan hilirisasi produk kakao, akan meningkatkan nilai tambah hingga 1.000 persen. 

 

"Buktinya, kalau ke Singapura bangga membawa oleh-oleh cokelat Silverqueen. Padahal semuanya dari Indonesia bahan bakunya. Singapura tidak punya bahan bakunya, cokelat satu batang pun tidak punya. Prosesing-nya di sana harganya sekitar Rp 19.000- Rp 20.000, jadi naik 2.000 persen," jelasnya..

 

Bupati Luwu, Basmi Mattayang menyampaikan apresiasi atas kebijakan dan program Kementan dalam mengembalikan kejayaan rempah, khususnya kakao. Pasalnya, produktivitas kakao petani hingga saat ini semakin menurun karena umur tanaman yang sudah tua.

 

"Sepanjang tahun 2018, produksi kakao 24.260 ton, dengan luas lahan 35.311 ha. Jika kebijakan ini jalan, kami yakin dipastikan dapat meningkatkan pendapatan petani," ujarnya.

 

Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...