Dukungan Alumni, Upaya Mendongkrak Lemahnya Suara Kalangan Terpelajar

Dimas Jarot Bayu
12 Februari 2019, 07:22
Joko Widodo mendapatkan dukungan dari Koalisi Alumni Diponegoro
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Dukungan alumni sejumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah yang tergabung dalam Koalisi Alumni Diponegoro untuk calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi), di Semarang.

Hal berbeda terjadi kepada kalangan terpelajar yang mendukung Prabowo-Sandiaga. Karena belum pernah memimpin jalannya pemerintahan, mereka cenderung lebih loyal mendukung pasangan calon nomor urut 02.

Masalah lainnya terjadi karena kalangan terpelajar lebih berpikir secara rasional. Dengan pola kampanye yang lebih banyak menyentuh aspek emosional, Arif menilai deklarasi dukungan alumni universitas dan SMA ini sulit memengaruhi kalangan terpelajar lainnya. "Kelompok ini memang punya kecenderungan menentukan pilihan secara lebih otonom sehingga tidak mudah dipengaruhi," kata Arif.

(Baca: Alumni Universitas di Jawa Tengah Deklarasi Dukungan ke Jokowi-Ma'ruf)

Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) August Mellaz juga menilai deklarasi dukungan alumni universitas dan SMA kepada Jokowi-Ma'ruf tak mampu menggaet suara kalangan terpelajar lainnya. Sebab, deklarasi dukungan tidak dibarengi tuntutan memperbaiki masalah di pemerintahan saat ini.

Para alumni sebenarnya punya tanggung jawab moral untuk kritis terhadap kekuasaan. Jika tuntutan tersebut tak disampaikan, kalangan terpelajar lainnya akan menyangsikan deklarasi dukungan alumni tersebut. "Dalam konteks alumni, tidak cukup hanya mendukung. Dia harus mendukung dengan berbagai tuntutan," kata August.

Untuk itu, August menilai upaya penggalangan dukungan untuk menarik kalangan terpelajar perlu diubah. Menurutnya, Jokowi-Ma'ruf tak bisa sekadar menerima dukungan dari para alumni, melainkan harus menerima tuntutan serta catatan kritis atas pemerintahan selama ini.

Arif menambahkan, Jokowi-Ma'ruf perlu juga menawarkan berbagai keunggulan programnya sesuai preferensi kalangan terpelajar. Debat antarkandidat serta pertemuan-pertemuan terbatas dan dialogis dapat dimanfaatkan pasangan petahana untuk bisa menawarkan program-program aksi mereka.

"Dengan itu, penggalangan dukungan kalangan alumni akan bersesuaian dengan kampanye dialogis dan lebih mungkin meyakinkan mereka yang belum menentukan pilihannya," kata Arif.

Menggaet Swing Voters

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily tak sependapat. Menurutnya, deklarasi dukungan para alumni dapat mempengaruhi swing voters dan undecided voters, yang banyak berasal dari kalangan terpelajar.

Dia pun membantah jika deklarasi dukungan ini digalang oleh TKN Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, para alumni merancang dan membiayai acara sendiri. "Yang hadir juga bersemangat voluntarisme karena mereka ingin mendukung orang baik tetap menjadi Presiden," kata Ace.

Menurut Ace, para alumni universitas dan SMA ini mendeklarasikan dukungan karena muak dengan cara berpolitik menebar hoaks, membangun kecemasan, dan menakuti publik. Ace mengklaim dukungan para alumni ini sebagai bentuk perlawanan atas cara-cara politik tersebut. "Mereka harus mengekspresikan sikap politiknya dengan memberikan dukungan kepada Pak Jokowi," katanya.

(Baca: JK Ingatkan Alumni Jangan Seret Universitas dalam Dukungan Capres)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...