Debat Pertama Belum Signifikan Angkat Suara Jokowi dan Prabowo

Ameidyo Daud Nasution
7 Februari 2019, 19:32
Debat Capres I 2019
Arief Kamaludin | Katadata
Perhelatan debat Pilpres 2019 diperkirakan memiliki efek pendongkrak elektabilitas untuk menggaet masyarakat yang belum menentukan atau masih dapat berubah pilihannya.

Memilih karena Figur

Analis Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris juga menyoroti Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kurang mengedepankan substansi debat pertama. Dengan keluarnya angka survei ini, dia berharap KPU dapat membuat perdebatan yang lebih menarik antar dua paslon. "Jika panel ahli yang menguasai masalah (banyak bertanya) maka hasilnya saya pikir akan beda," kata dia.

Syamsudin juga menambahkan masyarakat masih banyak yang memantapkan pilihan lantaran telanjur kepincut dengan figur dua paslon bukan programnya. Hal ini terlihat dari survei Populi yang menyebut 46,4% responden memilih lantaran suka dengan figur calon, 15,9% responden memilih karena kompetensi paslon dalam mengatasi masalah ekonomi, dan 5,5% suka dengan figur calon wakil presidennya. "Preferensi pemilih masih personal, belum kebijakannya," kata Syamsudin.

Peneliti senior Populi Afrimadona mengatakan animo masyarakat masih kurang dalam memperbincangkan debat pertama. Dari survei Populi, hanya 64,4% masyarakat yang membicarakan hasil debat pertama walaupun 73,4% tahu bahwa debat calon presiden dilaksanakan.

Masyarakat secara umum menghindari pembicaraan capres dengan sesamanya agar keterbelahan tidak terjadi. Selain itu topik perdebatan yang kurang eksplorasi jadi salah satu alasan. "Di satu sisi positif, tapi memang lantaran (debat) kurang dieksplorasi hal itu jadi diragukan publik," kata dia.

Survei Populi dilakukan pada 20-27 Januari 2019 kepada 1.486 responden yang dipilih secara acak bertingkat dengan margin of error sebesar 2,53%. Sedangkan metodologinya dengan menggunakan wawancara tatap muka di 34 provinsi dan dipilih secara acak.

(Baca: LSI Denny JA: Pascadebat Pertama, Elektabilitas Paslon Stagnan)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...