Harga Gas Jadi US$ 3,82, Penerimaan Negara Tergerus

Anggita Rezki Amelia
24 Oktober 2016, 20:10
Pipa gas
Arief Kamaludin|KATADATA

Tapi, efisiensi biaya operasi dan belanja modal bisa dilakukan untuk kontrak baru. Adapun terhadap kontrak yang tengah berjalan, efisiensi yang memungkinkan dilakukan adalah biaya operasi. "Untuk proyek yang sudah berjalan tentu capex sudah dibayar jadi tidak bisa diefisienkan lagi," kata Wiratmaja.

Dengan pengurangan harga gas di hulu, diharapkan sampai pembeli akhir atau industri bisa ditekan. Saat ini harga gas pipa di Indonesia rata-rata US$ 8,3 per mmbtu, sedangkan harga gas alam cair (LNG) sekitar US$ 9,5 per mmbtu.

Harga tersebut memang lebih mahal dari Malaysia dan Thailand. Di Malaysia, harga gas pipa sampai pembeli akhir bisa mencapai US$ 6,6 per mmbtu dan Thailand US$ 7,5 per mmbtu. Tapi harga tersebut sudah disubsidi pemerintah dengan tidak mengambil PNP. Sedangkan di Thailand disinskronkan dengan harga minyak dunia.

Di sisi lain, harga gas pipa di Indonesia sebenarnya lebih murah dibandingkan Cina yang mencapai US$ 15 per mmbtu. Kemudian, harga di Jepang yang bisa mencapai US$ 22,48 per mmbtu dan Korea Selatan US$ 13,66 per mmbtu di 2015. Itupun sebelum dipotong pajak di dua negara tersebut. (Baca: Berpacu Mengurai Ruwetnya Masalah Harga Gas).

Sementara dengan Singapura, harga gas Indonesia juga masih lebih murah. Dikutip dari data singaporepower.com.sg, per 1 Agustus 2016 sampai 31 Oktober 2016, harga gas sampai pembeli akhir mencapai US$ 16,6 sen per kWh atau US$ 15,96 per MMBtu. "Memang kalau kita lihat Indonesia tinggi tapi tidak jauh banget," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...