RI Tak Boleh Menggantungkan Nasib Sawit pada Kerja Sama Eropa-ASEAN
Pemerintah Indonesia bahkan sudah menggugat Uni Eropa terkait diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit tersebut ke WTO. Namun, Uni Eropa justru kian gencar menolak kelapa sawit dengan menetapkan batas maksimum komoditas tersebut sebagai bahan makanan.
Duta besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket mengatakan, Uni Eropa memiliki program Kesepakatan Hijau (European Green Deal) dan Farm to Fork (F2F). Green Deal merupakan transisi dari model ekonomi tinggi karbon menjadi rendah karbon.
Melalui Green Deal, Uni Eropa ingin mengurangi polusi dan memperbaiki iklim serta menjadikan negaranya bebas dari emisi gas rumah kaca pada 2050 mendatang. Sedangkan Farm to Fork adalah strategi merancang ulang sistem pangan dengan mengurangi penggunaan pestisida untuk menghasilkan pangan yang sehat, aman, dan berkelanjutan.
“Kami ingin mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang baik dengan penggunaan sumber daya alam yang optimal. Jadi tidak ada lagi masyarakat yang tertinggal,” kata Vincent
Adapun Vincent menilai langkah Uni Eropa dan negara-negara ASEAN membentuk Joint Working Program (JWP) sangat baik. Kemitraan ini penting untuk membahas kesepakatan perdagangan kedua kelompok negara tersebut.