Rupiah Berpotensi Menguat Meski Dibuka Melemah Ke Rp 14.255 Per US$

Abdul Azis Said
21 September 2021, 09:57
rupiah, dolar as, nilai tukar
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Karyawan menghitung uang di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Jumat (6/11/2020). Berdasarkan data kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) hingga pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat ke posisi Rp14.321 per dollar AS atau 0,82 persen dibandingkan hari sebelumnya.

The Fed dijadwalkan akan mengelar Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dua hari ini dari 21-22 September. Hasil dari pertemuan kali ini diperkirakan memberi arah tapering off berupa pengurangan pembelian aset yang sebelumnya disebut-sebut akan dimulai akhir tahun ini.

Seperti diketahui, The Fed melakukan pembelian aset senilai US$ 120 miliar setiap bulan dan berencana menguranginya seiring tanda-tanda ekonomi AS yang makin membaik.

Sementara, analis pasar keuangan Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto memperkirakan rupiah akan berbalik melemah ke level Rp 14.235 hingga Rp 14.336 per dolar AS. Selain dipengaruhi penantian pasar terhadap keputusan The Fed, pasar juga mengantisipasi dampak persoalan sektor properti di Tiongkok.

"Perkembangan permasalahan utang Evergrande ini kemungkinan akan berdampak kepada sentimen risk off yang menyebabkan pelemahan nilai tukar mata uang regional termasuk Rupiah," kata Rully kepada Katadata.co.id.

Raksasa properti asal Tiongkok, Evergrande tengah jadi sorotan di tengah ancaman kebangkrutan akibat utang korporasi yang menggunung dan adanya risiko gagal bayar. Mengutip CNBC, utang evergrande mencapai US$ 300 miliar atau setara Rp 4.273 triliun (kurs Rp 14.246 per dolar AS).

Pengembang real estate terbesar kedua di Tiongkok ini mengerjakan lebih dari 1.300 proyek real estate di 280 kota. Dengan porsi raksasa, krisis yang dialami Evergrande dikhawatirkan dapat merembet ke sektor lainnya. Bahkan Ekonom dari Capital Economics Mark Williams mengatakan kondisi Evergrande dapat menjadi ujian terbesar bagi sistem keuangan Tiongkok.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...