Keselamatan Kerja di Laboratorium yang Harus Dipahami

Siti Nur Aeni
22 September 2021, 06:58
Seorang peneliti menerapkan prosedur keselamatan kerja di laboratorium dengan mengenakan alat pelindung diri lengkap
pexels.com/Edward Jenner
Seorang peneliti menerapkan prosedur keselamatan kerja di laboratorium dengan mengenakan alat pelindung diri lengkap

Beberapa jenis bahan kimia ini yaitu uranium, plutonium, thorium, dan aktinium. Bahan kimia yang bersifat radioaktif sebaiknya disimpan dalam botol tebal dan tertutup. Pastikan juga bahan ini tidak mengenai tubuh secara langsung.

Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium

Selain memahami simbol bahan kimia, bekerja di lab juga harus mengenakan alat keselamatan kerja di laboratorium. Menurut penjelasan di buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, beberapa alat keselamatan kerja yang biasa dikenakan yaitu;

1. Jas laboratorium

Jas laboratorium berfungsi sebagai pelindung tubuh dari bahan kimia yang dapat menyebabkan luka. Jas lab harus longgar dan nyaman dipakai.

2. Sarung tangan

Sarung tangan diperlukan untuk melindungi tangan dari bahan atau alat berbahaya selama bekerja di lab. Sarung tangan banyak ragamnya, tergantung dari kegunaan.

Sarung tangan dari bahan karet umumnya digunakan untuk ketika hendak mengambil bahan kimia yang bersifat korosif. Sedangkan sarung tangan yang digunakan ketika akan mengambil bahan panas, biasa tersebut dari asbes.

3. Goggles

Goggles merupakan pelindung mata dari bahan yang mudah meledak atau menguap. Pelindung mata ini juga berguna melindungi mata dari percikan air mendidih atau serpihan logam selama praktikum di laboratorium.

4. Masker

Masker digunakan untuk melindungi hidung dan mulut agar tidak menghirup atau menelan bahan kimia. Masker yang digunakan disesuaikan dengan jenis kontaminan, konsentrasi, dan batas paparan.

Umumnya masker dilengkapi dengan filter yang berguna untuk menyaring udara. Filter tersebut ada batas pemakaiannya. Ketika sudah melewati batas pemakaian, filter harus segera diganti.

Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium

Hal lain yang juga harus diperhatikan saat bekerja di lab yaitu terkait prosedur keselamatan kerjanya. Masih mengutip dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, beberapa prosedur keselamatan kerja di laboratorium antara lain;

  1. Mengenakan alat keselamatan kerja.
  2. Melepaskan perhiasan yang mudah rusak apabila terkena bahan kimia.
  3. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium.
  4. Dilarang mencoba-coba mencapur zat kimia yang tersedia tanpa ada izin atau diluar buku petunjuk.
  5. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai.
  6. Membersihkan atau membuang kotoran setelah bekerja di lab.
  7. Membersihkan meja kerja.
  8. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sampai bersih,
  9. Matikan gas dan peralatan listrik seusai digunakan.

Alat-alat Laboratorium

Selain mengenal karakteristik bahan dan prosedur kerja, seseorang yang bekerja di lab juga perlu mengenal alat-alat yang digunakan. Pengenalan alat ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Mengutip dari onlinelearning.uhamka.ac.id, berikut ini beberapa alat laboratorium beserta dengan fungsinya.

1. Alat yang terbuat dari gelas

Karakteristik alat laboratorium yang terbuat dari gelas yaitu mudah pecah. Beberapa jenis alat yang masuk kelompok ini antara lain;

  • Tabung reaksi: untuk mereaksikan zat.
  • Gelas ukur: untuk mengukur volume larutan atau zat cair dengan tepat.
  • Labu ukur: untuk menampung larutan atau zat cair dengan volume yang sesuai.
  • Piper volume: untuk memindahkan larutan dalam satu ukuran volume tertentu. Umumnya bervolume 1 – 100 ml.
  • Pipet ukur: untuk memindahkan larutan namun tidak seakurat pipet volume.
  • Pipet mikro: untuk memindahkan larutan dengan volume 5 - 100 μL.
  • Buret: untuk mengukur volume cairan yang akan dipindahkan.
  • Labu erlenmeyer: untuk menampung larutan.
  • Erlenmeyer buchner: untuk menampung cairan hasil filtrasi.
  • Beker glas: untuk menampung larutan.
  • Kuver: untuk menampung larutan yang akan diukur menggunakan spektrofotometer.
  • Batang pengaduk: untuk mengaduk larutan.
  • Desikator: untuk menyimpan bahan agar tetap kering.
  • Pipet tetes: untuk memindahkan larutan tanpa memperhatikan jumlah volume.
  • Termometer: mengukur suhu.
  • Gelas arloji: untuk penguapan atau pengeringan zat terlarut.
  • Cawan petri: sebagai tempat menimbang dan menyimpan bahan kimia serta tempat perbanyakan mikroorganisme dengan medium padat.

2. Alat yang terbuat dari porselin

Karakteristik alat yang terbuat dari porselin yaitu lebih berat dari alat lab lainnya. Kelompok alat dari porselin yaitu;

  • Cawan poselin: untuk penguapan atau pengeringan padatan berbentuk tepaung.
  • Spatula atau sendok poselin: mengaduk bahan kimia yang berbentuk tepung dan padatan.
  • Mortal dan pestle: alat penumbuk.
  • Corong buchner: untuk menyaring vakum.
  • Plat tetes: sebagai wadah mereaksikan zat.
  • Krusibel: mangkok kecil yang dilengkapi tutup dari porselin.

3. Alat yang terbuat dari logam

Karakteristik dari alat dari logam yaitu mudah berkarat. Adapun daftar alat dari logam anatara lain;

  • Statif: untuk memegang buret atau gelas lain.
  • Kaki tiga: untuk menyangga labu yang akan dipanaskan.
  • Pembakar bunsen: untuk pembakaran dengan menggunakan bunsen.
  • Tang krusibel: untuk mengambil atau membawa krusibel.
  • Kawat kasa: untuk menyebarkan panas saat pembakaran.

4. Alat yang terbuat dari karet

Karateristik alat dari bahan kareta yaitu mudah meleleh saat terkena panas dan mudah menempel satu dengan lainnya. Adapun alat lab yang masuk dalam kategori ini yaitu;

  • Filler: untuk menyedot larutan. Biasanya dipasang di ujung pipet.
  • Prop atau tutup karet: untuk menutup botol atau labu, untuk pipa destilasi, serta penyangga corong buchner.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...