Bersaing dengan India-Korsel, Bagaimana Peluang RI Jadi Hub Vaksin?

Image title
Oleh Maesaroh
12 Oktober 2021, 19:37
vaksin, India, Korsel
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/hp/cf
Dado Ruvic/Illustration Botol kecil dengan label vaksin penyakit virus korona (COVID-19) Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil Jumat (19/3/2021). Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi berbasis mRNA.

 Menurutnya,  WHO akan memberikan perhatian lebih kepada negara yang perlu diberikan peningkatan kapasitas dalam teknologi pembuatan vaksin. 

Hal ini merupakan keuntungan bagi Indonesia dibandingkan dengan India dan Korsel yang telah memiliki kapasitas jauh lebih baik dibanding Indonesia.

"Tentu saja capaian dalam penanganan Covid-19 juga akan menjadi perhitungan,"ujarnya.

Seperti diketahui, Pada Selasa (12/10), Indonesia melaporkan tambahan kasus sebanyak 1.261 dengan angka kematian mencapai 47 jiwa.

Jumlah kasus ini jauh lebih rendah dibandingkan yang dilaporkan pada puncak gelombang II. 

Pada 15 Juli lalu atau saat puncak pandemi, tercatat ada 56.757 kasus konfirmasi positif harian Covid-19 dengan kasus meninggal mencapai 982 jiwa.

Terpilihnya Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagai salah satu Co Chair COVAX Vaccine Aliiance di WHO juga menjadi keuntungan bagi Indonesia.

"(Posisi co-chair) menunjukan bagaimana peran aktif Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan negara berkembang.  Artinya ada kontribusi," tutur Penny.

 Pembicaraan mengenai rencana kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan WHO terkait hub manufacturing vaksin sudah dilakukan sejak bulan Juli lalu.

Adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang tengah giat melobi WHO. Pada 6 September lalu, Budi bertemu dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus  di sela-sela saat pertemuanG-20 Health Ministers Meeting di Roma, Italia.

Pembicaraan mengenai Indonesia akan menjadi hub vaksin global menjadi lebih serius. Kepada Reuters, juru bicara WHO mengatakan Indonesia adalah salah satu dari 25 negara berkembang yang berminat untuk menjadi pusat vaksin global.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...