Cina Komplain Aktivitas di Natuna, Indonesia Dinilai Punya Posisi Kuat

Image title
3 Desember 2021, 19:05
Kapal selam KRI Alugoro-405 bersandar di Dermaga Faslabuh Selat Lampa Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (6/4/2021). Panglima TNI meresmikan sekaligus mengukuhkan Komandan KRI Alugoro-405 yang akan dioperasikan di jajaran Komando Armad
ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/wsj.
Kapal selam KRI Alugoro-405 bersandar di Dermaga Faslabuh Selat Lampa Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (6/4/2021).

Lebih lanjut Ponto mengatakan kehadiran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL)  sekitar Natuna harus ditingkatkan.

"Sedangkan untuk mengantisipasi adanya pelanggaran hukum dilaut maka kehadiran kapal-kapal dari Penjaga Laut dan Pantai juga harus semakin ditingkatkan," ujar Ponto kepada Katadata pada Jumat (3/12).

Selain itu, Ponto menyebut pemerintah harus menegaskan bahwa pengeboran minyak tidak ada hubungannya dengan Cina. Hal ini karena pengeboran berhubungan dengan landas kontinen yang selama ini tidak pernah diklaim oleh Cina. Atas dasar tersebut Indonesia memiliki hak berdaulat untuk memanfaatkan sumber daya alam yang berada di landas kontinen tersebut.

Seperti diketahui, Cina meminta agar Indonesia segera menghentikan pengeboran migas di perairan Natuna yang diklaim sebagai wilayah Sembilan Garis Putus-putus atau Nine Dash Line. Hal tersebut berdasarkan pengakuan dari empat orang yang mengetahui permasalahan tersebut kepada Reuters.

Permintaan Tiongkok ini belum pernah terjadi sebelumnya dan belum pernah juga dilaporkan. Hal ini tentu meningkatkan ketegangan atas sumber daya alam antara kedua negara di wilayah strategis dan ekonomi global.

Salah satu surat dari diplomat Cina kepada kementerian luar negeri Indonesia dengan jelas mengatakan kepada pemerintah untuk menghentikan pengeboran di rig lepas pantai sementara. Pasalnya kegiatan tersebut diklaim berlangsung di wilayah Cina.

Halaman:
Reporter: Nuhansa Mikrefin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...