Usulan Penundaan Pemilu 2024 Dianggap Merusak Demokrasi dan UUD 1945

Ameidyo Daud Nasution
26 Februari 2022, 18:07
pemilu, pilpres, 2024
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
Sejumlah pelajar mengikuti proses pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) dengan menggunakan sistem pemungutan suara elektronik (e-voting) di Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Aceh Barat, Aceh, Sabtu (16/1/2021).

Alasan Ekonomi

Dalam kesempatan tersebut, Arya  menganggap alasan sejumlah partai politik ingin menunda Pemilu 2024 tak logis. Dia mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini semakin membaik usai resesi karena dihantam pandemi.

“Tahun 2021, pertumbuhan kita secara year-on-year naik 3,39%. Sedangkan Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi kita 4,7%-5,2% pada 2022,” katanya.

Usulan ini awalnya dilontarkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Cak Imin mengusulkan jadwal Pemilu mundur selama satu atau dua tahun agar momentum perbaikan ekonomi tak hilang. 

Menurutnya, pandemi yang terjadi dua tahubn belakangan mengakibatkan stagnasi pada perekonomian nasional. Sedangkan, RI baru memulai perbaikan sejak akhir tahun lalu.

"Saya menerima masukan pelaku UMKM, pebisnis, dan analis ekonomi soal prospek ekonomi usai pandemi. Dari masukan itu, saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda 1 atau 2 tahun," kata Cak Imin pada Rabu (26/2).

Partai Golkar juga mengamini usulan Cak Imin soal penundaan Pemilu. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengatakan hal ini perlu dibicarakan lantaran perekonomian belum sepenuhnya pulih dan defisit anggaran masih tinggi.

Sedangkan mulai 2023, defisit dalam APBN tidak boleh melebihi tiga persen. Sementara pembiayaan negara saat ini banyak ditopang utang lantaran penerimaan negara masih tertekan. "Nanti kalau sudah ada hiruk pikuk Pemilu 2024 penerimaan negara pasti tersendat. Ini bahaya," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...