Privasi Data Bantu Cegah Penipuan Siber

Image title
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Riset dan Publikasi
29 April 2022, 14:55
Kasus penipuan siber marak terjadi. Guna mencegahnya, setiap orang perlu sadar dan menerapkan budaya privasi data.
pixabay.com
Ilustrasi phishing

Pelaku meretas akun penting milik korban untuk mengumpulkan informasi secara ilegal lewat jaringan yang ada pada perangkat korbannya. Pelaku lantas mengakses aplikasi yang menyimpan data penting milik korban. 

Sniffing dapat terjadi saat korban mengakses Wi-Fi publik, terlebih jika korban kemudian bertransaksi online dengan menggunakan jaringan Wi-Fi yang bersifat umum tersebut. 

4. Money Mule

Pelaku meminta korban menerima sejumlah uang ke rekeningnya, untuk nantinya ditransfer ke rekening orang lain. Atau, pelaku menipu korban dengan meminta pembayaran pajak terlebih dahulu atas suatu hadiah. Padahal korban tidak memenangkan undian berhadiah apa pun. 

 5. Social Engineering 

Pelaku memanipulasi korban hingga korban secara tidak sadar memberikan informasi-informasi penting. Pelaku mengambil kode one time password (OTP) karena sudah memahami perubahan kondisi psikologis targetnya. 

Semuel mengatakan, setiap orang perlu memahami dan menerapkan budaya privasi data. Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengubah password akun-akun penting secara berkala, dan membuat password yang tidak mudah ditebak. 

Hal lain yang tak kalah penting adalah melakukan update software yang ada pada gawai. Update software tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan fitur-fitur yang sudah ada, namun juga untuk menutup celah keamanan yang kemungkinan bisa dimasuki oleh penjahat untuk mencuri data-data pemilik gawai. 

Di samping itu, organisasi atau institusi perlu membuat prosedur operasi standar atau standard operating procedure (SOP) yang ketat. “Meski kadang merepotkan, hal itu perlu dilakukan. Selain menyiapkan teknologi dan pengamanan data, juga perlu memperkuat sumber daya manusia yang ada dalam organisasi agar bisa menerapkan budaya data privacy,” kata Semuel. 

Menurutnya, pengetahuan dan literasi digital sangat penting untuk mencegah pengguna internet terjerumus dalam kasus penipuan online. Pihak Kominfo bersama Siberkreasi pun telah mencanangkan berbagai program dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

Program tersebut terdiri atas aktivitas pelatihan, sosialisasi, kompetisi dan modul seputar pengenalan literasi digital. Aspek keamanan dalam berselancar di dunia maya juga turut ditekankan dalam gerakan ini. Informasi seputar GNLD dapat diakses via pranala info.literasidigital.id.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...