AS Gelontorkan Rp 44 Triliun untuk Kembangkan Baterai Mobil Listrik
ANTARA FOTO/REUTERS/Stephen Lam/AWW/dj
"Kami berada pada saat kritis dalam persaingan untuk membangun kendaraan dan baterai listrik generasi berikutnya," kata Stabenow.
Kementerian Energi AS juga telah mengeluarkan tinjauan 100 hari dari rantai pasok baterai berkapasitas besar. Mereka juga akan merilis rekomendasi kemampuan produksi serta komponen yang bisa dipasok secara domestik.
Data BloombergNEF menunjukkan populasi mobil berbasis baterai listrik dapat mencapai 65,99 juta unit atau 68% dari total populasi mobil pada 2040. Pada 2021, populasi mobil tersebut tercatat sebesar 3,33 juta unit atau 4,3% dari total unit mobil di dunia.