Alasan JNE Kubur Beras Bansos di Depan Gudangnya

Andi M. Arief
4 Agustus 2022, 19:33
 Aktifitas Kegiatan Raskin BULOG. Operasional Pergudangan, Perawatan, dan Penyaluran Raskin di Gudang Beras Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Selasa, (30/09/2014). Setiap gudang Bulog dapat menampung 3500 Ton karung beras dengan total gudang sebanyak 60 buah
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Aktifitas Kegiatan Raskin BULOG. Operasional Pergudangan, Perawatan, dan Penyaluran Raskin di Gudang Beras Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Selasa, (30/09/2014). Setiap gudang Bulog dapat menampung 3500 Ton karung beras dengan total gudang sebanyak 60 buah khusus penyimpanan beras.

Hotman mengatakan pemotongan upah JNE atas pemesanan beras baru membuat beras yang rusak tersebut menjadi aset JNE. Maka dari itu, Hotman berargumen penguburan beras di depan gudang JNE Depok merupakan hak prerogatif JNE.

Pada November 2021, JNE memutuskan untuk mengeluarkan beras rusak tersebut dari gudang dan menguburnya di depan gudang. Dalam video yang ditunjukkan dalam konferensi pers, beberapa pekerja JNE mengeluarkan beras dari karung dan membuangnya ke lubang sedalam 3 meter.

"Secara hukum, tidak ada unsur perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh JNE. JNE tidak pernah menimbun beras Banpres," kata Hotman.

Dia mengatakan seluruh keluarga penerima manfaat atau KPM di Depok sebanyak 247.997 KPM telah menerima Banpres dari JNE. Hotman pun menekankan barang Banpres yang dikirimkan oleh JNE hanya beras.

Hotman mengatakan, beras tersebut dikubur untuk menghindari penyalahgunaan oleh oknum. Pasalnya, kemasan beras rusak tersebut memiliki logo Banpres. JNE menilai, penguburan merupakan cara yang paling efisien dan aman dibandingkan skema pemusnahan lain, seperti pembakaran atau alih guna sebagai pakan ternak.

Di samping itu, Hotman berargumen JNE menyimpan beras rusak tersebut karena terlalu berhati-hati. Pasalnya, JNE mengkhawatirkan oknum yang tidak bertanggung jawab menjual kembali beras tersebut ke masyarakat dan menyeret nama JNE.

"Kalau dibuang ke jalanan ini kan ada logo Banpres, nanti JNE yang dikira menyalahgunakannya. Karena terlalu hati-hati sehingga disimpan dulu agak lama," kata Hotman.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sebagian besar masyarakat mengharapkan sejumlah bantuan agar tak perlu keluar rumah. Bantuan-bantuan terutama diperlukan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperpanjang.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...