Asosiasi Sebut Perlunya Regulasi Pembeda Tembakau Alternatif dan Rokok

Image title
Oleh Antara
17 September 2022, 15:29
Ilustrasi rokok elektrik (vape)
123RF.com/makcoud
Ilustrasi rokok elektrik (vape)

“Selama kebijakan belum ada atau belum didasarkan pada kajian ilmiah, maka perokok dewasa tidak memiliki alasan rasional untuk dapat beralih,” kata Bimmo.

Di sisi lain, menurut Data dari Action on Smoking and Health 2022, sebuah badan amal kesehatan masyarakat Inggris yang bertujuan untuk menghilangkan bahaya yang disebabkan oleh tembakau, menunjukkan bahwa di antara anak berusia 11-17 tahun yang telah mencoba vaping, proporsi yang lebih besar tidak pernah merokok mencapai 40,1%, ketimbang yang merokok 35,6%.

Adapun hingga perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada Mei 2022, sebagaimana dicanangkan WHO menunjukkan bahwa tembakau masih menyebabkan lebih dari 8 juta kematian per tahun. Kehadiran produk tembakau alternatif, termasuk perangkat rokok elektronik pada 2003, secara luas dianut sebagai metode mengurangi mortalitas dan morbiditas merokok, terutama di antara orang dewasa yang lebih tua.

Meskipun begitu, Inggris menekankan bahwa produk vaping tidak dapat dijual secara legal kepada siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun. Sedangkan di Amerika Serikat, undang-undang federal yang diundangkan pada 2019 menaikkan usia penjualan untuk semua produk tembakau, termasuk rokok elektrik, dari usia 18 menjadi 21 tahun.

Leventhal dkk, dalam studi Association of e-cigarette vaping and progression to heavier patterns of cigarette smoking (2016) menunjukkan bahwa orang muda yang melakukan vaping nikotin dosis tinggi, lebih memungkinkan menjadi perokok tembakau biasa. Hal terpenting, kadar nikotin yang tinggi akan berbahaya bagi otak remaja yang sedang berkembang.

Studi juga mengungkapkan bahwa perangkat rokok elektrik yang dikenal sebagai JUUL yang marak di kalangan anak muda, mengandung nikotin yang membuat ketagihan dan rasa menarik seperti mangga, mint, dan berry.

Selain kandungan nikotin yang tinggi, rokok elektrik juga mengandung zat lain seperti propilen glikol dan/atau gliserin nabati. Itu adalah bahan pengganti yang digunakan untuk menghasilkan kabut, yang justru dapat meningkatkan iritasi paru-paru dan saluran napas setelah paparan terkonsentrasi.

Salah satu bahan kimia lain yang ditemukan dalam beberapa rasa nikotin adalah diacetyl, yang telah dikaitkan dengan penyakit paru-paru serius, seperti bronkiolitis obliterans yang mengakibatkan penyumbatan bronkiolus karena peradangan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...