700 Ha Tanah di Pesisir Jawa Barat Tenggelam Akibat Pemanasan Global

Muhamad Fajar Riyandanu
3 Oktober 2022, 17:47
pemanasan global, jawa barat, ridwan kamil,
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
Banjir rob merendam halaman Mako Satpolair Polres Indramayu di Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Senin (20/6/2022).

Ahli geodesi dari Institute Teknologi Bandung, Heri Andreas, terjadi peningkatan ketinggian air laut di perairan Indonesia sebesar 3-8 mm per tahun. Perhitungan tersebut berdasarkan data satelit yang dikumpulkan ITB selama 20 tahun terakhir.

Dia menjelaskan, kondisi ini tidak hanya dialami Jakarta. Kota-kota di pesisir utara Jawa, pesisir timur Sumatra, Kalimantan dan Papua bagian selatan juga berpotensi terendam banjir air dari laut.

Heri mengatakan, kota-kota di Jawa dan Sumatra yang paling banyak terendam, seperti Jakarta, Pamanukan, Indramayu, Cirebon, Semarang, Tegal, Pekalongan, Pemalang Kendal, Demak, Cilacap, Tanjung Balai, Langsa, dan beberapa kota lainnya.

Sementara di Kalimantan, daerah yang diproyeksikan bakal turun di bawah permukaan air laut, di antaranya Banjarmasin, Mendawai, Kualasampit, dan Bahaur. Selain itu, ada juga beberapa kota di Papua bagian selatan yang bakal terendam muka air laut pada 2050.

Mengutip laman The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), permukaan laut global telah meningkat selama dua abad terakhir. Pada 2014, permukaan laut lebih tinggi 2,6 inci atau 6,6 cm dari rata-rata 1993, dan ketinggian ini masih terus bertambah 1/8 inci atau 3,2 milimeter per tahun.

Permukaan air laut yang lebih tinggi berarti jika terjadi gelombang badai, air bisa terdorong lebih jauh ke daratan. Kondisi ini dapat merusak, bahkan mematikan bagi warga yang tinggal di daerah pesisir.

NOAA mencatat dua sebab utama kenaikan permukaan laut global. Pertama, ekspansi termal yang disebabkan oleh pemanasan lautan karena air mengembang saat menghangat. Kedua, adanya peningkatan pencairan es di daratan, seperti gletser dan lapisan es.

Kenaikan permukaan laut di lokasi tertentu mungkin lebih atau kurang dari rata-rata peningkatan air laut global. Itu bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya penurunan muka tanah, pengendalian banjir hulu, erosi, arus laut regional, dan variasi ketinggian tanah.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...