Sosok Harun Yahya, Pemimpin Sekte Sesat Turki yang Dihukum 8.658 Tahun

Ira Guslina Sufa
18 November 2022, 11:04
Turki Harun Yahya
ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas/PRAS/sa.
Ilustrasi: Turki

Kantor berita Turki Anadolu mengatakan pengadilan juga menghukum 10 tersangka lainnya masing-masing 8.658 tahun penjara. Sementara itu, 106 terdakwa divonis 4 tahun 6 bulan bui karena menjadi anggota organisasi teroris yang dipimpin

Sepak Terjang Harun Yahya 

Nama Harun Yahya atau Andan Oktar pertama kali menyita perhatian publik pada 1900-an saat muncul ke hadapan publik dengan menyampaikan ceramah tentang aliran konservatif. Ia tampil bersama perempuan-perempuan dengan pakaian minim. 

Ia tampil mendakwah melalui saluran televisi A9 yang mengudara sejak 2021. Tayangan provokatif yang ia tampilkan mendapat kecaman sejumlah pemimpin agama Turki. Saluran televisi itu beberapa kali didenda sampai akhirnya ditutup paksa kepolisian. 

Selain muncul di televisi, Harun Yahya juga menerbitkan sejumlah buku yang menuai kontroversi. Ia menerbitkan buku Atlas of Creation yang menentang teori evolusi yang dikemukakan Darwin. The Guardian menulis, Oktar berani menantang siapa saja yang bisa membuktikan teori evolusi Darwin dan memberikan bersedia membayar mahal untuk penemuan itu. 

Di Indonesia, buku-buku Harun Yahya lainnya juga beredar di masyarakat. Buku Atlas Penciptaan atau Atlas of Creation 1 yang diterbitkan Global Publishing pada 2006 pernah beredar luas di masyarakat. Selain itu juga ada buku ‘Negeri-negeri yang Musnah’ yang mengisahkan masyarakat masa lampau yang musnah karena menentang perintah Sang Pencipta. 

Pada 2016, Oktar dituduh dan dinyatakan bersalah terlibat membantu Fethullah Gulen, sebuah organisasi teroris Gulenist Terror Group (FETO). Ia disebut mendalangi upaya kudeta pada 2016 yang berujung gagal. 

Selain menghukum Harun Yahya, pengadilan juga menghukum dua eksekutif lain di organisasi Oktar, yaitu Tarkan Yavas dan Oktar Babuna, masing-masing selama 211 dan 186 tahun. Sebanyak 236 tersangka telah dihukum atas kudeta yang gagal itu. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...