Pemprov DKI Diminta Tingkatkan Anggaran Pengendalian Polusi Udara

Muhamad Fajar Riyandanu
26 Januari 2023, 14:54
polusi udara, dki jakarta,
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Deretan permukiman penduduk dengan latar belakang gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Selasa (20/4/2021). Berdasarkan data "World Air Quality Index" pada Selasa (20/4) pukul 10.00 WIB tingkat polusi udara di Jakarta berada pada angka 174 yang menunjukkan bahwa kualitas udara di Ibu Kota termasuk kategori tidak sehat.

Proses verbal merupakan tahap permintaan paraf persetujuan setelah disusunnya rancangan peraturan perundang-undangan. "Ini masih dalam proses verbal. Terkait detailnya harus saya cek dulu karena sifatnya administratif," kata Yusiono.

Pada forum tersebut, Yusiono juga mengatakan substansi SPPU tidak jauh berbeda dari dua Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

"Artinya belasan tahun yang lalu itu pun sudah ada. Tapi masih ada PR besar maka dalam hal ini kami merapikan stategi dalam program dan rencana," ujar Yusiono.

Yusiono juga melaporkan telah terjadi penurunan terhadap sebaran polutan berbahaya PM2,5 di Jakarta dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Lewat pemantauan di lima lokasi SPKU, rata-rata konsentrasi PM2,5 pada 2022 berada di Nilai Ambang Batas (NAB) 37,33 µgram/m3 atau masuk dalam kategori sedang.

Angka ini jauh berada di bawah NAB kategori baik di angka 0-15,5 µgram/m3. Adapun toleransi NAB konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada di angka paling ketat 65 µgram/m3.

NAB PM2,5 di wilayah Jakarta pada 2022 sedikit lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya yang tercatat berada di 39,18 pada 2021. Skor tersebut lebih besar pada 2020 dengan NAB 39,50 dan pernah mencapai 48,27 pada 2019.

"Biasanya terjadi puncaknya pada musim panas. Siklus tahunan kondisi kering, lalu perputaran udara dan debu meningkatakan pencemaran udara. Di mana pun, bukan hanya di Jakarta," kata Yusiono dalam diskusi daring bertajuk 'Mengawal Kebijakan Udara Bersih Jakarta' pada Rabu (25/1).

Melalui hasil inventarisasi emisi polusi udara yang dirilis oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, didapati bahwa sumber polusi udara di Ibu Kota mayoritas berasal dari sektor transportasi atau kendaraan untuk polutan Nitrogen Oksida (Nox), Karbon Monoksida (CO), PM2,5 dan PM10. "Ini yang harus dikendalikan," ujar Yusiono.

Menurut laporan harian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Rabu, 25 Januari 2023. NAB PM2,5 di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat berada di rata-rata skor sedang dengan angka puncak 33.20 µgram/m3 pada pukul 12.00.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...