Bagaimana Potensi Prabowo - Gibran Menangkan Pilpres Satu Putaran?

Muhamad Fajar Riyandanu
13 Januari 2024, 08:02
Capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) berjalan usai debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globa
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/foc.
Capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) berjalan usai debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Button AI Summarize

Sejumlah lembaga survei menunjukan elektabilitas Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dengan suara tertinggi pada Pilpres 2024. Tingkat elektabilitas pasangan tersebut berada di kisaran 43-46%.

Meski begitu, torehan tersebut memunculkan peluang pilpres untuk lanjut ke putaran dua karena tidak ada pasangan calon yang punya elektabilitas lebih dari 50% sekaligus berpotensi menggugurkan ambisi pasangan Prabowo-Gibran untuk menang satu putaran.

Hasil sigi Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang dirilis pada 27 Desember menunjukkan tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran ada di angka 43,7%. Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ada di posisi kedua dengan 26,1% dan pasangan Ganjar Prabowo-Mahfud MD di urutan ketiga dengan 19,4%.

Survei yang dilakukan pada 13-18 Desember 2023 itu juga menunjukan masih terdapat 6,4% pemilih yang mengaku rahasia dan belum menentukan pilihan dan 4,5% yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

Hasil survei Indikator juga menempatkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai kandidat capres cawapres dengan elektabilitas tertinggi dengan torehan suara 46,7%. Di susul oleh pasangan Ganjar-Mahfud di angka 25,4% dan Anies-Muhaimin yang ada di angka 21%. Survei yang dilaksanakan pada 23-24 Desember itu juga menunjukkan 7,8% pemilih mengaku tidak menjawab atau tidak tahu.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga mamaparkan kondisi serupa. Survei yang dilakukan pada 3-5 Desember 2023 itu menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran di posisi teratas dengan 45,6%. Posisi nomor dua diisi oleh pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23,8% dan pasangan Anies - Muhaimin yang tingkat keterpilihannya ada di angka 22,3%. Sementara masih ada 8,3% pemilih yang belum menujukkan pilihannya.

Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Nicky Fahrizal, memproyeksikan Pilpres 2024 akan berjalan dalam dua tahap. Pencoblosan pertama pada 14 Februari dan berlanjut ke putaran kedua pada 26 Juni 2024.

"Kami melihat kemungkinan besar pilpres akan berlangsung dua putaran, karena temuan sejumlah hasil survei saat ini menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran belum menyentuh angka 50%," kata Nicky saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Jumat (12/1). 

Dia menganggap, ada dua hal utama yang memengaruhi persepsi masyarakat dalam mengisi pilihan survei. Yakni sentimen masyarakat usai debat capres dan strategi masing-masing partai pengusung capres cawapres.

"Seperti penampilan Prabowo saat debat capres ketiga yang dinilai terpancing emosi dan kurang memberikan penjelasan secara substansial, itu bisa menjadi sorotan publik," ujar Nicky.

Nicky menambahkan, strategi kampanye dari tiap-tiap partai pendukung juga berdampak pada tingkat elektabilitas kandidat capres cawapres. Selain pencoblosan pemilihan presiden, momen 14 Februari juga menjadi ajang pemilihan legislatif DPR, DPRD dan DPD.

Menurut Nicky, peran para calon legislatif (caleg) untuk mempromosikan pasangan capres cawapres yang mereka usung dalam kampanye di daerah pilihnya juga berimplikasi pada elektabilitas capres cawapres tersebut.

"Makin efektif kerja mereka di lapangan untuk mencari suara dan menyosialisasikan pasangan masing-masing itu akan membuat naik elektabilitas capres cawapres yang mereka usung," ujarnya.

"Jadi bergantung pada efektifitas partai pendukung dan kinerja tim penenangan."

Narasi serupa juga dikatakan oleh Pakar komunikasi politik Universitas Padjajaran (Unpad) Kunto Adi Wibowo. Dia menyebut potensi pilpres 1 putaran cenderung sulit tercapai, terlebih usai penampilan Prabowo saat debat ketiga pada 7 Januari lalu.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...