Membaca Gerak Lincah Jokowi dan Efek Elektoral Pilpres di Jawa Tengah
Tiga Kali Kunjungi Jawa Tengah dalam Sebulan
Kunjungan kerja Jokowi ke Jawa Tengah yang ketiga kalinya sepanjang Januari dimulai sejak Sabtu (27/1). Presiden bermalam minggu bersama putra bungsunya Kaesang Pangarep dan menantunya Erina Gudono.
Pada sore harinya, Jokowi juga menyempatkan waktu akhir pekan untuk bermain bola bersama sejumlah remaja kampung setempat di Lapangan Gamplong di Kabupaten Sleman.
Pada hari yang sama, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melaksanakan Perayaan Hari Ulang tahun ke-51 di GOR Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun PPP merupakan partai koalisi PDIP yang mengusung pasangan Ganjar-Mahfud.
Keesokan harinya Jokowi meresmikan Graha Utama Akademi Militer di Kota Magelang, Jawa Tengah. Di sana dia juga menyempatkan makan siang bersama Menteri Pertahanan yang sekaligus sebagai calon presiden Prabowo Subianto.
Sepekan sebelumnya, Jokowi juga bertolak ke Jawa Tengah selama dua hari untuk meresmikan sejumlah infrastruktur hingga memberikan bantuan gagal panen ke petani. Wilayah yang dikunjungi saat itu mayoritas terletak di susur Pantai Utara, yakni Semarang, Grobogan, dan Blora.
Pada awal bulan, Jokowi juga mengunjungi sejumlah daerah di Jawa Tengah. Sehari setelah tahun baru, tepatnya pada 2 Januari, Jokowi bersama rombongan menyambangi Jalur Selatan Jawa seperti Cilacap, Purworejo, Banyumas, dan Purwokerto.
Pakar komunikasi politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Kunto Adi Wibowo menganggap aksi kunjungan kerja Jokowi ke Jawa Tengah dan Yogyakarta merupakan agenda terselubung untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di dua wilayah tersebut.
Pernyataan Kunto berawal dari sikap Jokowi yang mengatakan setiap warga negara berhak untuk turut serta dalam kegiatan kampanye pemilihan umum atau pemilu, termasuk jajaran menteri dan presiden.
Di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada 24 Januari lalu, Jokowi menyampaikan jabatan presiden dan menteri merupakan pejabat publik sekaligus pejabat politik.
"Jadi menurut saya kalau dari konteks itu agak sulit melihat bahwa Pak Jokowi benar-benar sekadar kunjungan kerja biasa. Pasti ada misi-misi politik yang diemban," kata Kunto saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Selasa (30/1).
Beban Ganda Jokowi: Gendong Gibran dan Kaesang di Pemilu
Hal lain yang menjadi perhatian menurut Kunto adalah Jokowi cenderung menyasar pada para pemilih yang punya karakteristik beririsan dengan pendukung Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah. Kehadiran Jokowi dalam berbagai forum pembagian bantuan pangan beras, Kartu Indonesia Pintar hingga tinjauan ke fasilitas publik seperti Pasar Tradisional dapat dilihat sebagai upaya promosi pasangan Prabowo-Gibran.
"Tampaknya itu yang sedang diikhtiarkan oleh kubu 02 lewat Pak Jokowi. Sehingga berharap dengan kehadiran Pak Jokowi sebagai endorser 02 itu bisa mempengaruhi pemilih PDIP di Jateng untuk bergeser ke 02," ujar Kunto.
Lebih lanjut, Kunto mengatakan Jokowi memikul beban ganda pada pemilu tahun ini. Hal ini dilihat dari dua putranya yang ikut berlaga. Gibran kini menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Sementara si bungsu Kaesang Pangarep kini menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menargetkan langkah partai untuk lolos ke Senayan. "Paling tidak dua-duanya harus masuk, dengan menggendong dua itu, mau tidak mau Pak Jokowi harus kerja ekstra keras yang seharusnya (presiden) tidak melakukan itu. Harusnya tidak berlebihan seperti itu," ujar Kunto.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menepis anggapan yang menyebut aksi kunjungan kerja Jokowi merupakan sinyal tertentu untuk memenangkan satu kandidat tertentu di Pemilu 2024.
Dia menegaskan, rangkaian wisata karya Jokowi itu bertujuan untuk mengecek secara langsung terkait jalannya aktivitas pelayanan sosial di Jawa Tengah dan Yogyakarta. "Enggak berhubungan lah, ini kan sesuatu kegiatan yang sudah dilakukan presiden di berbagai tempat. Untuk memastikan kebutuhan pokok rakyat itu tersedia dan memastikan program-program pemerintah berjalan," kata Ari di Kantor Kementerian Sekretariat Negara pada Senin (29/1).