Semarang Belum Pulih dari Banjir, Pemprov Akan Lakukan Rekayasa Cuaca

Image title
15 Maret 2024, 16:19
banjir
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.
Foto udara suasana banjir yang merendam di ruas jalan kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024).

Pengalihan jalur ini telah dilakukan sejak Semarang pertama kali terkepung banjir. Tercatat sebanyak 20 kereta lintas utara dialihkan perjalanannya melalui DAOP 5 Purwokerto yang berada di lintas selatan.

Beberapa kereta yang dialihkan, antara lain KA 3 Argo Bromo Anggrek, KA 4 Argo Bromo Anggrek, KA 76A-77F Pandalungan, KA 57 Brawijaya, KA 215 Majapahit, dan KA 126 Harina.

Selanjutnya, KA 127 Harina, KA 130 Gumarang, KA 129 Gumarang, KA 63 Sembrani, KA 219 Kertajaya, KA 131 Dharmawangsa, KA 216 Majapahit, KA 78F Pandalungan, KA 64 Sembrani, KA 108 Jayabaya, KA 109 Jayabaya, KA 111 Brantas, KA 233 Matarmaja, dan KA 220 Kertajaya.

Pengalihan perjalan juga dilakukan oleh DAOP 7 Madiun untuk kereta tujuan Semarang, Gundih dan Pekalongan. Sejumlah kereta di wilayah DAOP 7 Madiun yang terdampak banjir Semarang, yakni KA Brantas relasi Blitar-Pasar Senen melalui lintas selatan, dan KA Matarmaja relasi Malang-Pasar Senen yang melintasi DAOP 7 Madiun, juga mengalami pengalihan perjalanan melewati jalur selatan.

Pemprov Jawa Tengah Akan Lakukan Rekayasa Cuaca

Banjir di kawasan Cagar Budaya Kota Lama Semarang
Banjir di kawasan Cagar Budaya Kota Lama Semarang (ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc)

Untuk mengantisipasi kemungkinan banjir semakin parah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berencana melakukan rekayasa cuaca untuk untuk mengurangi curah hujan, khususnya Kota Semarang.

"Rekayasa cuaca akan dilakukan agar intensitas hujan di Jawa Tengah, khususnya Semarang ada pengalihan. Ini karena cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terjadi hingga sepekan ke depan," kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Jumat (15/3), dilansir dari Antara.

Ia menjelaskan, Pemprov Jawa Tengah akan berkoordinasi dengan BNPB dan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), untuk membahas kebutuhan akibat bencana di provinsi tersebut.

Ke depan Pemprov Jawa Tengah juga akan semakin ketat melakukan pengaturan penggunaan air tanah. Pasalnya, selain faktor cuaca, penurunan muka tanah ditenggarai juga menjadi salah satu pemicu bencana banjir di Kota Semarang. Menurut Nana, aturan penggunaan air tanah sudah ada, dan akan segera diterapkan.

Perkiraan cuaca ekstrem hingga sepekan mendatang sebelumnya telah disampaikan oleh Kepala Stasiun BPMG Kelas II Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo. Ia menjelaskan, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah ini, akan berlangsung hingga 18 Maret 2024.

Menurutnya, cuaca ekstrem ini diakibatkan adanya gangguan pada atmosfer. Berdasarkan hasil analisis BMKG, gangguan atmosfer yang terjadi di wilayah ini, antara lain gelombang equatorial rossby, gangguan atmosfer madden julian oscillation (MJO), bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia dan bibit siklon tropis 93P di Teluk Carpentaria, sekitar utara Australia.

"Kondisi ini yang mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah, yang kemudian menimbulkan banjir" kata Yoga, dikutip dari Kompas.com.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...