Implementasi B30 Diharapkan Kerek Harga Jual CPO

Image title
Oleh Abdul Azis Said
30 Agustus 2019, 13:33
Pekerja memperlihatkan biji buah sawit di salah satu perkebunan sawit di Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi barat, Sabtu (25/3). Menurut pedagang pengepul di daerah tersebut, harga sawit mengalami penurunan dari harga Rp1.400 menjadi Rp1.000 per ki
ANTARA FOTO/Akbar Tado
Pekerja memperlihatkan biji buah sawit di salah satu perkebunan sawit di Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi barat, Sabtu (25/3). Menurut pedagang pengepul di daerah tersebut, harga sawit mengalami penurunan dari harga Rp1.400 menjadi Rp1.000 per kilogram akibat kualitas buah tidak terlalu bagus.

Ekspor Diprediksi Turun

Meski yakin harga akan merangkak naik, Lakshmi tak memungkiri kinerja ekspor CPO Indonesia diproyeksikan akan melemah. Penurunan terjadi akibat sentimen negatif  dan hambatan dagang dari sejumlah negara seperti Uni Eropa ataupun India yang menetapkan bea masuk tinggi/

Namun, dia mengaku optimistis hal tersebut bisa segera diatasi karena Indonesia sedang membidik pasar eksportir minyak kelapa sawit baru, seperti Tiongkok dan negara-negara di Timur Tengah.

"Kalau bicara dari segi volume ya memang (ekspor) akan turun karena adanya penyerapan dalam negeri dan pada akhirnya diharapkan harga akan naik, jadi secara performa mestinya tidak  jelek," ungkapnya.

Sepanjang semester I 2019, ekspor minyak sawit yang mencakup CPO dan turunannya, biodiesel dan oleochemical tumbuh 10% menjadi 16,8 juta ton, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 15,30 juta ton.

Kendati masih mencatat pertumbuhan, gapki menilai ekspor minyak sawit tak dapat optimal kerena diadang gejolak ekonomi global dan hambatan dagang negara mitra.

"Kenaikan volume ekspor ini seharusnya masih bisa digenjot lebih tinggi lagi, akan tetapi karena beberapa hambatan perdagangan membuat kinerja ekspor tidak maksimal," kata Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono lewat keterangan resmi, Rabu (7/8).

(Baca: Marak Hambatan Dagang, Pengusaha Lirik Potensi Pasar Afrika)

Sementara itu khusus CPO (tidak termasuk biodiesel dan oleochemical), pada semester I 2019 hanya mampu tumbuh 7,6% atau menjadi 15,24 juta ton, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14,16 juta ton.

Ekspor CPO dan turunannya pada semester pertama 2019 mengalami penurunan hampir di semua negara tujuan utama, terkecuali Tiongkok.

Reporter: Abdul Azis Said (Magang

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...