Kementan Usulkan Penyediaan Anggaran untuk Distribusi Jagung

Michael Reily
13 November 2018, 12:06
Petani Jagung
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Buruh tani mengemas jagung manis ke dalam karung usai dipetik di area persawahan Desa Bringin, Kediri, Jawa Timur, Selasa (8/5). Petani di daerah tersebut mengaku lebih untung menanam jagung manis (jagung sayur) karena masa panen lebih cepat dari pada jagung pakan ternak (jagung kering) dan dengan harga jual relatif stabil pada kisaran harga Rp2.000 per kilogram.

(Baca: Distribusi Jagung Impor Akan Diprioritaskan ke Pulau Jawa)

Dengan anomali  harga jagung yang meroket, pemerintah harus ikut berperan dalam menjaga harga jagung agar tetap bisa dijangkau peternak. Padahal di hilir,  harga ayam dan telur juga masih rendah karena permintaan masyarakat tak sebanyak Lebaran. "Kalau tidak hadir, masalah harga jagung yang tinggi tidak akan selesai," ujar Agung.

Penasihat Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman sebelumya menjelaskan, industri pakan sudah mulai menyebar ke daerah luar Jawa seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Lampung, dan Sumatera Barat. Sedangkan khusus penyebaran di Pulau Jawa, saat ini tak terkonsentrasi di Banten dan Jawa Timur.

Namun, ekspansi pabrik dan penetrasi pasar ke sejumlah lokasi baru menurutnya bukan hal mudah karena harus pula didukung oleh potensi pemetaan konsumennya yang besar. “Pabrik pakan bisa dibangun kalau ada peternakan atau konsumen dan juga pelabuhan,” ujar Sudirman, bulan lalu. (Baca: Pemerintah Putuskan Impor Jagung, Kementan Berkukuh Produksi Surplus)

Peternak sebagai pengguna utama pakan ternak pun jumlahnya masih terbatas di luar Jawa. Di sisi lain, industri pakan ternak juga dinilai perlu mendekat ke pelabuhan, karena industrinya biasanya masih memerlukan bahan baku lain dari impor seperti buntil kedelai.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko juga membenarkan peternak ayam layer dan ayam broiler kesulitan jika harus pindah lokasi peternakan. Sebab, sekitar 60% produksi telur dan ayam diserap di pulau Jawa. "Kebutuhan ayam dan telur di Pulau Jawa mencapai 2-3 juta ton per hari," kata Singgih.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...