Survei: Order Turun Usai Tarif Naik, Penghasilan Ojek Online Pas-pasan

Desy Setyowati
10 Oktober 2022, 11:18
ojek online, ojol, gojek, grab, maxim
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Shelter Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020).

Permintaan layanan ojek online menurun setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menaikkan tarif. Penghasilan pengemudi ojol pun pas-pasan.

Hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhub menunjukkan, pengemudi ojek online mencatatkan penurunan pesanan dari 5 – 10 per hari menjadi di bawah lima.

"Dengan adanya pemberlakuan tarif ojol baru, sebagian pengguna jasa ojek online mengurangi penggunaan dan tak sedikit yang berpindah ke angkutan lain," ujar Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno dalam keterangan pers, Minggu (9/10).

Besaran kenaikan tarif ojek online yang berlaku per 10 September, sebagi berikut:

  1. Zona I meliputi Sumatra, Jawa (selain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), dan Bali: Rp 2.000 – Rp 2.500 per kilometer (km). Biaya jasa minimal Rp 8.000 sampai Rp 10.000.
  2. Zona II meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek): Rp 2.550 per km – Rp 2.800 per km. Biaya jasa minimal Rp 10.200 sampai Rp 11.200
  3. Zona III meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sekitarnya, Maluku dan Papua: Rp 2.300 – Rp 2.750 per km. Biaya jasa minimal Rp 9.200 sampai Rp 11.000

BPS mencatat bahwa inflasi atau kenaikan tarif ojek online melonjak empat kali lipat dari 1,28% pada Agustus menjadi 5,25% year on year (yoy) bulan lalu. “Memberikan andil 0,03% (terhadap inflasi nasional)," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara online, pekan lalu (3/10).

Selain ojek online, inflasi atau kenaikan tarif taksi online melonjak dari 2,01% menjadi 8,16% pada September. Inflasi taksi online menyumbang 0,02%.

Mitra pengemudi ojek online Grab Prabowo (35 tahun) mencatat order berkurang sejak tarif ojol naik. “Konsumen memilih yang lebih murah,” ujar dia kepada Katadata.co.id, pekan lalu (4/10).

Di satu sisi, harga BBM melonjak. “Pendapatan berkurang. Isi bahan bakar jadi ada penambahan karena kenaikan BBM,” ujarnya.

Besaran kenaikan harga BBM per awal September sebagai berikut:

  • Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
  • Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
  • Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter

Mitra pengemudi ojol Gojek yang enggan disebutkan namanya (48 tahun) menyampaikan hal serupa. “Harga yang kami terima di bawah yang dibayarkan oleh konsumen,” kata dia kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...