Tokopedia dan Bukalapak Respons Maraknya Penjual Obat Antivirus Corona

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Fahmi Ahmad Burhan
2 Maret 2020, 07:41
Tokopedia dan Bukalapak Respons Maraknya Penjual Obat Antivirus Corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Dimitar Kyosemarliev
Ilustrasi, petugas kesehatan mengikuti latihan persiapan kemungkinan adanya penumpang yang tiba dengan terinfeksi virus korona di bandara Sofia, Bulgaria, Selasa (25/2/2020).

Ia mengimbau pengguna untuk melaporkan produk-produk yang judul dan/atau deskripsinya kurang tepat. Pelaporan dapat dilakukan secara langsung melalui fitur Laporkan yang ada pada setiap halaman produk.

Hal serupa disampaikan oleh Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono. “Kami tindak lanjuti pelapak yang mengiklankan (produk) dengan cara yang tidak sesuai,” kata dia.

Di satu sisi, ia juga menekankan bahwa perusahaan memperbolehkan pelapak menentukan harga produk dan strategi penjualan masing-masing. Akan tetapi, Bukalapak akan menindak penjual yang memanfaatkan situasi pandemi demi meraup keuntungan tidak wajar.

Intan mengatakan, perusahaan menyiapkan tim khusus untuk menangani penjual yang melanggar ketentuan yang berlaku. (Baca: Sempat Naik Efek Virus Corona, Harga Masker di E-Commerce Mulai Turun)

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, ada beberapa pelapak di Bukalapak yang menjual produk dengan judul obat antivirus corona. Grosirdotcom misalnya, menjual produk bertajuk ‘Obat Anti Virus Corona Pencegah Penularan Virus Corona Herbal Alami’ seharga Rp 1.050.000 dan Rp 525 ribu. 

Lalu, toko Anna Durachman Official menjual produk berjudul ‘Paket Obat Herbal Anti Imun Pencegahan Virus Corona Korona Rekomendasi Dokter Halal Dan Resmi Bpom’ yang dibanderol Rp 975 ribu. Favestore jual menjual produk ‘Paket Anti Body Menghindari Virus Corona Cocok Untuk Pria Dan Wanita Halal Dan Resmi Bpom’ dengan harga yang sama.

Sebelumnya beberapa penjual di e-commerce menaikkan masker bedah dan N95 hingga lima kali lipat. Sejumlah perusahaan marketplace langsung menindaklanjuti hal itu. Kini, pedagang menawarkan obat antivirus corona yang belum diuji kebenarannya.

(Baca: Menakar Kebutuhan dan Lonjakan Harga Masker Akibat Virus Corona)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...