Alibaba dan Tencent Masuk Daftar E-Commerce Barang Palsu di Amerika

Fahmi Ahmad Burhan
18 Februari 2022, 14:03
amerika, cina, alibaba, tencent, wechat, barang palsu, e-commerce
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Logo Alibaba Group terlihat saat festival belanja global 11.11 Singles' Day Alibaba Group di kantor pusat perusahaan tersebut di Hangzhou, provinsi Zhejiang, Cina, Senin (11/11/2019).

Alibaba mengatakan akan terus bekerja sama dengan lembaga pemerintah untuk mengatasi masalah perlindungan kekayaan intelektual di seluruh platform-nya.

Sedangkan Tencent sangat tidak setuju dengan keputusan itu. “Kami berkomitmen untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini,” kata perusahaan.

Pengembang game PUBG itu menambahkan bahwa perusahaan secara aktif memantau, menghalangi, dan menindak pelanggaran di seluruh platform. Selain itu, telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan ke dalam perlindungan hak kekayaan intelektual.

Pencantuman dalam daftar ‘notorious markets’merupakan pukulan bagi reputasi perusahaan, tetapi tidak membawa hukuman langsung.

Dalam laporan terpisah, USTR bahwa AS perlu menerapkan strategi baru dan memperbarui alat perdagangan domestik untuk menangani kebijakan dan praktik non-pasar.

AS dan Cina terlibat dalam ketegangan perdagangan selama bertahun-tahun karena masalah seperti tarif, teknologi hingga kekayaan intelektual.

Amerika mengatakan bahwa Cina gagal memenuhi beberapa komitmen di bawah perjanjian perdagangan Fase 1 yang ditandatangani oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...