Potensi Maraknya Merger dan Akuisisi Fintech Lending Tahun Depan

Desy Setyowati
8 Desember 2020, 17:40
Potensi Meger dan Akuisisi Fintech Lending pada 2021 karena Regulasi
Jakub Jirsak/123rf
Ilustrasi

Ia pun memperkirakan, ada lebih banyak fintech lending yang membuka putaran pendanaan maupun konsolidasi pada tahun depan. “Mereka harus kreatif mencari investasi seri A, B, keatas. Ini tantangan,” ujarnya.

Bima juga memprediksi, merger dan akuisisi mewarna sektor fintech lending dan perbankan. “Bank atau lembaga pembiayaan, karena terkait kebutuhan dari sisi channeling pinjaman dan adopsi teknologi dari fintech, khususnya penilaian kredit (credit scoring),” kata dia.

Status investasi berdasarkan klaster fintech pada 2019
Status investasi berdasarkan klaster fintech pada 2019 (Aftech, 2020)

Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk ‘e-Conomy 2020’, fintech merupakan sektor yang diincar investor di Asia Tenggara sejak tahun lalu. Angkanya tertera pada bagan di bawah ini:

Pendanaan kepada startup fintech di Asia Tenggara
Pendanaan kepada startup fintech di Asia Tenggara (e-Conomy 2020)

Hal itu karena hampir separuh dari penduduk regional atau sekitar 200 juta belum memiliki rekening bank, tetapi paham layanan digital. Sedangkan jumlah penduduk unbanked di Indonesia pada 2019 dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Selain itu, banyaknya UMKM yang belum tersentuh layanan keuangan. Peluang di Indonesia bahkan sangat besar, dengan 64 juta lebih UMKM.

“Pemenuhan modal bisa melalui pendanaan. Sepanjang perusahaan benar-benar kompetitif dan menarik, investor tentu akan masuk,” kata Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait kepada Katadata.co.id, Selasa (8/12).

Meski begitu, riset Dealroom, Finch Capital dan MDI Ventures yang dirilis bulan ini, lanskap strategi ‘exit’ startup fintech di regional sejak 2015 sebagian besar berupa merger dan akuisisi. Target utamanya yakni perusahaan di sektor pembayaran dan manajemen investasi.

Tren konsolidasi sektor fintech Tanah Air dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

TahunKonsolidasi
2017Startup on-demand, Gojek mengakuisisi fintech pembayaran, Kartuku
2019Fintech pembayaran, OVO berinvestasi di fintech agregator, Bareksa
OVO mengakuisisi fintech lending, Taralite
Akulaku mengakuisisi Bank Yudha Bhakti yang kini menjadi Neo Commerce
2020Gojek mengakuisisi startup point of sales, Moka
Fintech lending, Finaccel mengakuisisi perusahaan multifinance, Swarna Niaga Finance 

Sumber: Data diolah

Dealroom, Finch Capital dan MDI Ventures memperkirakan, tren merger dan akuisisi meningkat pada 2020 hingga 2023. “Namun fokusnya pada startup asuransi (insurtech) dan penyedia solusi bisnis tahun ini,” demikian dikutip dari situs resmi Dealroom, September lalu (8/9).

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...