Konglomerat Gencar Rambah Fintech, Dinilai Bidik Milenial dan Gen Z

Fahmi Ahmad Burhan
17 September 2021, 15:20
konglomerat, astra group, emtek, grup salim, djarum, fintech, lippo
Katadata/desy setyowati
Ilustrasi, tampilan aplikasi fintech pembayaran

Kini, Gojek bergabung dengan Tokopedia dan membentuk entitas baru bernama ‘GoTo’. Valuasinya sebagai berikut:

2. Emtek 

Konglomerat ini gencar berinvestasi ke startup, termasuk fintech pembayaran. Emtek mengakuisisi lebih dari 50% saham Nusa Satu Inti Artha, pemilik DOKU, pada akhir 2016.

Emtek juga mengakuisisi 90% saham Espay Debit Indonesia Koe (Espay) pada 2017. Setahun kemudian Ant Financial (Alipay) dan Emtek meluncurkan aplikasi fintech pembayaran DANA.

Perusahaan besar itu juga secara tidak langsung berinvestasi ke fintech pembayaran OVO lewat Grab. Emtek membeli 3,2% saham Grab Teknologi Indonesia senilai Rp 3,08 triliun. Konglomerat ini pun memiliki 2,68% saham di decacorn asal Singapura itu.

3. Djarum Group

Djarum berinvestasi secara tidak langsung terhadap platform fintech pembayaran GoPay melalui Gojek. Perusahaan modal ventura milik Grup Djarum, Global Digital Prima (GDP) Ventures menjadi investor Gojek sejak 2018.

Konglomerat itu juga dikabarkan terlibat dalam penawaran investasi swasta pada ekuitas publik atau private investment in public equity (PIPE) IPO Grab dan Altimeter Growth. Sedangkan Grab memiliki saham di OVO.

Djarum juga berinvestasi pada layanan pembayaran digital Kaspay milik komunikasi online Kaskus. Djarum melalui anak usahanya, GDP bermitra dengan Kaskus.

 4. Lippo

Konglomerat ini berinvestasi di OVO. Namun, Lippo menyatakan telah menjual dua pertiga saham di fintech bernuansa ungu ini pada akhir 2019.

5. Grup Salim

Konglomerat ini berinvestasi di Inti Dunia Sukses yang menjadi pengembang aplikasi mobile e-money i.Saku. Pengembang aplikasi itu menjadi bagian dari Grup Salim melalui Indoritel, yang menaungi gerai retail Indomaret.

Inti Dunia Sukses juga tercatat sebagai pemegang lisensi penerbit uang elektronik di Bank Indonesia (BI) per 10 Oktober 2017. Aplikasi i.Saku sudah tersedia di iOS dan Android. 

Aplikasi itu dapat digunakan untuk berbagai transaksi, termasuk setor tunai, belanja, maupun tarik saldo dengan basis token. Semua transaksi bisa dilakukan melalui sekitar 14 ribu gerai Indomaret di Indonesia.

Grup Salim juga menjadi pemilik startup digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Youtap. Kini, Youtap memiliki 150 ribu mitra skala enterprise besar maupun UMKM.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...