Marak Penipuan Online, Kaesang Pangarep dan Ahli IT Ungkap Modusnya

Fahmi Ahmad Burhan
8 September 2020, 15:02
Marak Penipuan Online, Kaesang Pangarep dan Ahli IT Ungkap Modusnya
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Ilustrasi, warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Berdasarkan data kepolisian, ada 2.259 laporan terkait kejahatan siber selama Januari-Juni tahun ini. Sedangkan sepanjang tahun lalu jumlahnya mencapai 4.586.

Khusus terkait penipuan online, ada 649 laporan yang masuk per bulan ini. Sedangkan sepanjang tahun lalu jumlahnya mencapai 1.617 laporan. Polisi mencatat, penipuan online biasanya melalui email, situs web dan media sosial.

Selain itu, penipuan bisa terjadi di e-commerce. Dikutip dari Cyberthreat, konsumen bernama Nella kehilangan puluhan juta saat membeli masker di toko bernama Mr.01 center di Bukalapak pada Februari lalu.

Bukalapak langsung memblokir akun tersebut saat itu. Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono mengatakan, kejadian itu merupakan salah satu bentuk penipuan (phishing). Akun mitra penjual tersebut dibajak oleh peretas (hacker). 

Intan menyarankan, pengguna tidak memberikan data pribadi dan informasi yang bersifat rahasia. Konsumen juga diminta untuk berhati-hati dan tidak membuka tautan yang diberikan oleh oknum mengatasnamakan Bukalapak.

Konsumen juga diimbau mempelajari langkah menjaga keamanan akun, termasuk merahasiakan data pribadi dan kode One Time Password (OTP). Selain itu, tak membuka tautan mencurigakan. 

Lalu, hanya bertransaksi di platform resmi Bukalapak dan berhati-hati pada pihak yang mengatasnamakan perusahaan. Konsumen juga diminta selektif memilih pelapak. Bertransaksi menggunakan sistem pembayaran resmi, serta mengenali nomor tagihan.

Sejumlah oknum juga menipu konsumen dengan menjual masker kesehatan di media sosial mengatasnamakan keamanan layanan teknologi finansial (fintech) pembayaran GoPay dan OVO.

Senior Vice President dan Head of IT Governance and Information Security GoPay Genesha Saputra mengimbau konsumen melaporkan hal mencurigakan ke customer service perusahaan. Untuk Gojek, melalui +6221-5084-9000 atau [email protected], maupun langsung ke kepolisian.

Konsumen juga diimbau untuk lebih waspada dan berhati-hati ketika menekan tautan atau situs yang dikirim oleh oknum. "Ini karena bisa jadi itu situs phishing yang meminta data pribadi yang dapat kemudian disalahgunakan," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...