Tren PHK di Startup Diprediksi Masih Berlanjut di Masa Normal Baru

Fahmi Ahmad Burhan
17 Juni 2020, 14:44
Tren PHK di Startup Diprediksi Masih Terjadi meski Masuk Normal Baru
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Ilustrasi, pekerja berjalan di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (8/4/2020).

“Saya memastikan bahwa tidak akan ada lagi PHK di organisasi secara menyeluruh pada tahun ini. Saya yakin dengan menjalankan rencana terbaru untuk memenuhi target yang telah ditetapkan, kami tidak akan melalui proses yang menyakitkan ini lagi dalam beberapa waktu mendatang,” kata Tan melalui pesan untuk karyawan, Selasa (16/6).

Beberapa unicorn lain juga dikabarkan melakukan langkah-langkah efisiensi terhadap karyawannya. Bentuknya beragam, termasuk skema merumahkan pegawai tanpa digaji.

Meski begitu, para startup dan unicorn terus berupaya mempertahankan usahanya di tengah masa pembatasan sosial akibat pandemi corona saat ini. (Baca: Cegah PHK, OYO Indonesia Rumahkan 50% Karyawan Imbas Pandemi Corona)

Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan, seluruh karyawan menerapkan work form home. “Ini sesuai dengan imbauan pemerintah, tanpa adanya pengurangan gaji,” katanya kepada Katadata.co.id, pada April lalu (2/4).

Traveloka juga dikabarkan melakukan PHK pada Maret 2020 lalu. “Bagian strategi dan analisis yang terkena. Sebanyak 50% engineer di India juga terdampak,” kata sumber yang mengetahui  informasi tersebut kepada Katadata.co.id, akhir Maret lalu (31/3).

Nikkei Asian Review menyebut, jumlah karyawan yang terkena PHK sekitar 100 orang atau 10% dari jumlah pegawai Traveloka. “Traveloka merupakan perusahaan yang dikenal disiplin dalam keuangan, tetapi gelombang refund menghantam mereka dengan keras,” demikian dikutip.

Katadata.co.id sudah mengonfirmasi kabar tersebut kepada manajemen Traveloka. Namun, hingga artikel ini ditulis, pihak manajemen belum memberikan komentar perihal kabar program PHK tersebut.

(Baca: Bisnis Transportasi Anjlok 80% Imbas Pandemi, Uber PHK 3 Ribu Pegawai)

Pada April lalu, iFlix juga melakukan PHK. Selain karena terdampak pandemi corona, perusahaan harus segera membayar utang yang jatuh tempo.

CEO iFlix Marc Barnett mengatakan industri Video on Demand (VoD) terpukul pandemi corona. Padahal, transaksi streaming film melonjak karena masyarakat dunia di rumah saja untuk menghindari penularan virus corona.

Sedangkan startup jual beli tiket KiosTix diduga mengundur pembayaran gaji karyawan tanpa memberikan kompensasi. Perusahaan juga disebut-sebut meminta karyawan untuk mengundurkan diri di tengah pandemi corona.

(Baca: Hooq Tutup Layanan, Giliran iFlix Dikabarkan Akan Dijual)

Seorang sumber Katadata.co.id mengatakan, perusahaan memutuskan kontrak karyawan secara sepihak. Selain itu, meminta karyawan tetap memilih antara resign atau cuti tidak dibayar tanpa kejelasan waktu.

Katadata.co.id telah menghubungi CEO Kiostix Endah Lestari melalui pesan singkat dan telepon guna meminta konfirmasi. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada respons dari yang bersangkutan.

(Baca: KiosTix Dikabarkan Telat Bayar Gaji hingga Paksa Karyawan Mundur)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...