Cara Gojek, Telkom & Deloite Manfaatkan Big Data di Tengah Pandemi

Cindy Mutia Annur
25 September 2020, 16:35
Acara The Power of Data: Data-Driven Business yang diselengarakan Katadata.co.id, Jumat (25/9).
Katadata
Acara The Power of Data: Data-Driven Business yang diselengarakan Katadata.co.id, Jumat (25/9).

"Nah, dengan mengetahui apa saja value yang ingin ditangkap (klien), maka barulah kita membentuk rencana strategis, dan menangkap peluang lain untuk menghasilkan penghasilan baru," ujar Tantiny. 

Meski cukup membantu, Tantiny mengatakan pemanfaatan big data mempunyai sejumlah tantangan. Misalnya, volume data yang dihimpun terlalu besar dan beragam, sehingga terkadang membuat lingkup analisis terlalu melebar.Tantangan lainnya adalah kerentanan keakuratan data atau veracity yang memunculkan ambiguitas informasi.

Maka dari itu, Tantiny menyarankan menggali data secara fokus sesuai dengan kepentingan bisnis. Misalnya, sebuah perusahaan aplikasi ponsel bisa menggali potensi bisnis baru lewat data perilaku konsumen. "Kita bisa memakai data-data ini untuk mengetahui konsumen lebih jelas, misalnya mereka suka membuka aplikasi saya hari apa, jam berapa, produk yang disukai apa saja, dan sebagainya," ujarnya. 

Upaya Agar Big Data Perusahaan Tak Bocor

Yang rentan dalam penggunaan big data adalah kebocoran. Namun, ketiga perusahaan menyatakan telah menerapkan sejumlah strategi mengamankan datanya. Gojek mengaku telah merekruit pakar-pakar keamanan data di Asia Tenggara. Begitupun telah membatasi akses karyawan ke data perusahaan. Misalnya, karyawan hanya bisa melihat data yang bersifat umum. 

Sedangkan, Telkom melindungi data pelanggannya dengan pengelompokan data melalui dua pendekatan. Pertama, pendekatan internal yang terkait penggunaan data yang ketentuannya mengacu kepada kebijakan pemerintah lantaran bersifat pribadi. Perusahaan mengawasi dan memanfaatkannya dengan sangat berhati-hati. 

"Pendekatan internal ini sangat ketat (pengawasannya) karena berpotensi menimbulkan kebocoran data. Maka dari itu, usecase-nya harus benar-benar sesuai dengan data government policy," ujar Head of Data Telkom Komang B Aryasa.

Selanjutnya, pendekatan eksternal yang  berkaitan data bersifat terbuka dan telah memiliki persetujuan konsumen. Misalnya, data pemanfaatan layanan Google, Facebook, dan lain sebagainya oleh konsumen.  "Intinya, customer sudah concern ini datanya akan digunakan untuk apa," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...