Amerika Serikat Diramal Resesi, Apa Dampak ke Startup Indonesia?

Fahmi Ahmad Burhan
21 Juni 2022, 17:16
resesi, amerika, amerika resesi, startup
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Pembicaraan soal resesi di AS semakin menguat, karena inflasi terus menanjak. The Fed juga mengambil langkah agresif untuk mengendalikan kenaikan inflasi tersebut.

The Fed mengumumkan kenaikan bunga acuan 75 basis poin pekan lalu. Ini merupakan paling agresif sejak 1994.

Gubernur The Fed Jerome Powell juga memberi sinyal masih akan menaikkan bunga dengan kecepatan yang sama pada pertemuan bulan depan.

Inflasi AS saat ini 8,6%. Ini merupakan rekor tertinggi selama lebih dari 40 tahun.

Perekonomian Negeri Paman Sam juga masih dibayangi risiko berlanjutnya perang di Ukraina dan pandemi Covid-19.

Inflasi dan kebijakan suku bunga The Fed juga membuat kinerja perusahaan teknologi global turun sejak awal tahun ini. Kemudian, muncul istilah “zombie unicorn” di dunia digital.

Dilansir NBC News, zombi unicorn merujuk pada julukan perusahaan rintisan atau startup yang memiliki valuasi tinggi tetapi goyah. Alhasil, perusahaan tersebut membutuhkan investor baru agar bisa selamat.

Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menilai bahwa masa terburuk perusahaan teknologi di markas Google itu terjadi karena sejumlah pemicu, seperti:

  1. Ekspektasi investor kepada perusahaan teknologi berkurang setelah pandemi Covid-19
  2. Tingginya inflasi dunia yang membuat bank sentral AS, The Fed menaikkan suku bunga
  3. Kekhawatiran geopolitik, seperti perang Rusia dan Ukraina

"Ini akan memberi dampak ke dunia. Investor lari ke aset yang lebih aman," kata Roderick, medio bulan lalu (17/5).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...