Diblokir Twitter – Facebook, Trump Rilis Media Sosial Sendiri November

Fahmi Ahmad Burhan
22 Oktober 2021, 10:37
amerika, donald trump, facebook, youtube, media sosial
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/FOC/dj
Mantan Presiden AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih setelah media mengumumkan kemenangan calon presiden Demokrat Joe Biden pada pemilu presiden AS 2020, di Washington, Amerika Serikat, Sabtu (7/11/2020).

Trump mengatakan, Truth Social akan menyaingi raksasa media sosial seperti Facebook hingga Twitter. "Platform ini akan menentang tirani teknologi besar," kata Trump dikutip dari BBC Internasional, Kamis (21/10).

Mantan presiden AS itu mengembangkan platform media sosial setelah akunnya diblokir oleh Facebook, Twitter, dan YouTube. "Saya hidup di dunia di mana Taliban memiliki kehadiran besar di Twitter, namun Presiden Amerika favorit Anda (Trump) dibungkam," kata Trump.

Sebelumnya, akun Trump diblokir oleh perusahaan teknologi terkait unggahan yang dinilai kontroversial, termasuk mengenai kerusuhan di gedung Capitol. Twitter memblokir akun mantan presiden AS itu secara permanen, karena cuitannya dikhawatirkan mendorong penghasutan kekerasan.

Facebook juga membekukan media sosial Trump hingga pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS pada 20 Januari. Kemudian YouTube milik Google menangguhkan channel Trump karena dianggap melanggar kebijakan terkait penghasutan kekerasan.

Setelah itu, pendukung Trump menggunakan Parler sebagai media sosial alternatif. Namun, toko aplikasi milik Google dan Apple, serta Amazon memblokir Parler karena diduga digunakan oleh para penghasut kerusuhan di gedung Capitol.

Meski begitu, Trump mengunggah video melalui akun resmi Rumah Putih. Ia juga mengirimkan kampanye via SMS dan email untuk menyebarkan klaim penipuan pemilu.

Trump juga sempat memprotes pemblokiran akunnya di media sosial dan menyebut perusahaan teknologi memecah belah bangsa. “Saya pikir big tech melakukan hal yang mengerikan bagi negara kita. Saya yakin itu akan menjadi kesalahan yang sangat besar bagi mereka. Mereka memecah belah dan memecah belah,” kata Trump kepada wartawan saat akan melakukan perjalanan ke Texas, dikutip dari Reuters, pada Januari (13/1).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...