Riset: 87,5% Sampah Plastik Fleksibel di DKI Jakarta Tak Didaur Ulang

Happy Fajrian
19 Juli 2022, 12:55
sampah plastik, pengelolaan sampah, daur ulang, waste4change
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.
Pemulung mengumpulkan sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sanggrahan, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (6/1/2021).

Bukan hanya pemerintah, saat ini, sudah terdapat beberapa inisiatif dari komunitas dan masyarakat yang bertujuan mencegah timbulan sampah plastik fleksibel. Contohnya startup Siklus Refill yang menawarkan layanan antar produk rumah tangga berbentuk curah langsung ke depan rumah konsumen demi mengurangi sampah kemasan.

Solusi Pengelolaan Sampah Plastik

Siklus Refill sudah bekerja sama dengan beberapa produsen seperti Bimoli, Barco, Rinso, Soklin, Wipol, Sunlight, Rapika, dan Mama Lemon. Marketing & Business Development Siklus Refill, Jessica Bella menyebut bahwa Tantangannya adalah bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa ini adalah produk asli.

“Semakin banyak orang yang tahu, lebih baik penerimaannya. Sebenarnya demand-nya lumayan tinggi terutama dari segi varian. Tapi, realitanya tidak semua produsen ready dengan demand yang tinggi terhadap produksi bulk ini,” ujar Jessica.

Dari sektor industri daur ulang, Mohamad Luthfi selaku Operational Manager Re>Pal mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang mengembangkan teknologi untuk mendaur ulang sampah plastik fleksibel menjadi plastic pallet.

Dari yang sudah dicobakan, Re>Pal berhasil menggabungkan daur ulang sampah plastik fleksibel dengan plastik kresek dengan tingkat persentase plastik fleksibel mencapai 30-50%.

“Produk plastic pallet kami sudah dikirim ke Thailand dan Filipina, sedangkan di Indonesia juga sudah banyak perusahaan multinasional yang menggunakan produk Re>Pal seperti Unilever, Nestle, dan Indofood. Ini artinya memang sudah banyak produsen yang peduli dengan daur ulang produk mereka,” ungkapnya.

Terkait penanganan sampah plastik fleksibel, Waste4Change mengajukan beberapa solusi yang bisa diterapkan:

  1. Mengurangi sebaran sampah plastik fleksibel melalui inovasi kemasan, baik berupa curah, kemasan yang mudah terurai di alam, maupun kemasan yang mudah didaur ulang.
  2. Melakukan riset dan menyediakan insentif untuk pengembangan teknologi daur ulang sampah plastik fleksibel untuk menangani sampah plastik fleksibel yang sudah ada.
  3. Mengoptimalkan upaya pembuatan produk kerajinan dari sampah plastik fleksibel dengan pelatihan keterampilan dan pendampingan untuk membantu strategi pemasaran.

“Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menangani sampah plastik fleksibel, namun kerjasama multipihak juga ekosistem dan kebijakan yang mendukung menjadi hal penting untuk menyukseskan pengelolaan sampah yang baik,” kata Anissa Ratna Putri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...