8.011 Spesies Amfibi Terancam Punah Tergusur Lahan Pertanian

Nadya Zahira
5 Oktober 2023, 11:08
Ilustrasi metamorfosis katak.
Pexels.com/Couleur

"Amfibi sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan mereka, sebagian karena mereka bernapas melalui kulit," kata Neam.

Dengan demikian, Naem mengatakan, dampak perubahan iklim dapat menyebabkan hilangnya tempat berkembang biak utama, peningkatan mortalitas, degradasi habitat, dan pergeseran habitat yang membuat amfibi lebih sulit menemukan tempat yang cocok untuk hidup. Perubahan iklim tersebut seperti peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian cuaca ekstrem, perubahan kelembapan dan suhu, kenaikan permukaan air laut, dan kebakaran.

Selain itu, Naem mengatakan konsentrasi amfibi yang paling terancam punah ditemukan di kepulauan Karibia, Meksiko dan Amerika Tengah, wilayah tropis Andes, India, Sri Lanka, Kamerun, Nigeria, dan Madagaskar.

"Amfibi telah berevolusi menjadi keragaman ukuran, warna, dan perilaku yang luar biasa. Mereka bisa sekecil lalat rumah, katak bintik dada Macaya, dan sepanjang sapi, salamander raksasa Cina," kata Neam.

"Ketika kita melindungi dan memulihkan amfibi, kita melindungi dan memulihkan ekosistem darat dan air, kita melindungi keragaman genetik planet kita, dan kita berinvestasi untuk masa depan di mana semua kehidupan, termasuk kehidupan manusia dapat berkembang,” kata dia.

Dalam beberapa dekade terakhir, bencana alam terkait perubahan iklim cenderung meningkat di skala global. Hal ini tercatat dalam laporan Bank Dunia yang bertajuk The Atlas of Sustainable Development Goals 2023.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...